Mata-mata Cantik di Balik Hancurnya Hubungan Rusia-Inggris

Mata-mata Cantik di Balik Hancurnya Hubungan Rusia-Inggris

Anna Chapman. (foto: istimewa)


BATAMNEWS.CO.ID, Moskow – Anna Chapman, mantan mata-mata cantik Moskow yang dibebaskan Amerika Serikat (AS) melalui kesepakatan tukar tahanan dengan Rusia berkomentar pedas terhadap Sergei Skripal, agen ganda Rusia yang terpapar racun di Inggris. Chapman mengatakan, Skripal adalah pengkhianat negara.

Skripal pernah dihukum pemerintah Moskow atas tuduhan menjadi agen ganda untuk Rusia dan Inggris. Setelah bebas, dia dilindungi pemerintah Inggris.

Dia dan putrinya, Yulia, ditemukan tak berdaya di Salisbury, Wiltshire, pekan lalu setelah terpapar racun. London menuduh Moskow meracuni Skripal, namun Kremlin menegaskan tak tahu apa-apa soal mantan mata-matanya yang membelot tersebut.

Menurut Chapman tidak ada untungnya bagi Rusia untuk meracuni Skripal. Mantan mata-mata yang hidup glamour ini menolak bersimpati.

Polisi Inggris mengonfirmasi bahwa 21 orang lainnya telah dirawat karena terpapar racun di Salisbury, termasuk seorang petugas polisi.

Chapman, yang tinggal di Inggris antara tahun 2001 dan 2006, ditangkap di New York pada bulan Juni 2010. Dia adalah satu dari sepuluh agen Rusia yang dipertukarkan oleh pemerintah AS dalam kesepakatan pertukaran tahanan mata-mata dengan Moskow. Skripal adalah salah satu mata-mata yang dibebaskan oleh Kremlin dalam kesepakatan tersebut pada bulan Juli 2010.

“Seperti biasa, Rusia (dianggap) bersalah secara default, terlepas dari kenyataan bahwa pengkhianat Skripal diampuni oleh Presiden, dan dibebaskan,” kata Chapman.

”Saat menyelidiki pembunuhan, masalah pertama adalah motif kejahatan. Siapa yang diuntungkan dari itu? Bagaimanapun, Rusia jelas tidak tertarik dengan skandal tersebut,” lanjut Chapman.

”Apakah Barat membutuhkan bukti untuk menyalahkan Rusia?,” ujar mantan mata-mata yang jadi ikon propagandis Moskow ini, seperti dikutip Daily Mirror, Minggu (11/3/2018).

Komentar emosional Chapman dia tulis di Instagram hampir seminggu setelah Skripal dan putrinya terpapar racun. Kasus ini memicu perseteruan baru antara London dan Moskow.

Siapa sesungguhnya Skripal? Dia pernah ditangkap oleh Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB) pada 2004 karena dicurigai mengkhianati puluhan agen Rusia untuk intelijen Inggris. Dia dijatuhi hukuman 13 tahun penjara pada 2006 setelah menjalani persidangan rahasia.

Menurut Media Rusia, dia mengaku membohongi agen Rusia demi M16, dengan imbalan uang. Beberapa uang tersebut dikirim ke rekening Bank Spanyol. Lalu pada 2010, kesalahan Skripal dimaafkan Presiden Dmitry Medvedev saat itu, sebagai bagian dari pertukaran 10 Agen Rusia yang ditahan di Amerika Serikat untuk kembali ke Moskow.
 
Pertukaran mata-mata ini menjadi salah satu yang terbesar sejak Perang Dingin pada 1991. Pertukaran ini dilakukan di Landasan Bandara Wina. Di sana terparkir jet milik Rusia dan AS sebelum agen mata-mata itu ditukar.

Salah satu mata-mata Rusia yang ditukar dengan Skripal adalah Anna Chapman. Dia adalah satu dari 10 orang yang mencoba berbaur dengan masyarakat AS. Tujuannya untuk mendekati para perantara kekuasaan dan mempelajari berbagai rahasia. Keduanya ditangkap oleh FBI pada 2010.

Mata-mata yang kembali ke Moskow langsung disambut sebagai pahlawan. Termasuk Presiden Rusia Vladimir Putin yang menyanyikan lagu patriotik bersama mereka. Namun tidak seperti yang lain, Skripal dianggap pengkhianat oleh Moskow. Dia diduga merusak jaringan mata-mata Rusia di Inggris dan Eropa.

Lady in Red

Nama Anna Chapman, bersinar karirnya setelah ditangkap oleh Biro Penyelidik Federal (FBI) Amerika Serikat karena menjadi mata-mata Rusia. Ia kemudian menjadi presenter TV, model, dan pemilik fashion bermerk dan dijuluki sebagai "femme fatale" dan Mata Hari di era modern. Mata Hari, nama panggung Margaretha Geertruida Zelle, adalah mata-mata terkenal saat perang dunia pertama. 

Chapman juga dijuluki Lady in Red karena kebiasaannya berbaju merah.

Chapman ditangkap bersama sembilan anggota sel mata-matanya, 27 Juni 2010, karena dugaan bekerja dalam program jaringan ilegal di bawah kendali badan intelijen luar negeri Rusia, SVR (Sluzhba Vneshney Razvedki). Chapman dinyatakan bersalah dalam dakwaan konspirasi karena menjadi agen untuk mata-mata pemerintahan asing tanpa memberitahu pemerintah Amerika Serikat. Ia dipulangkan ke Rusia pada 8 Juli 2010, sebagai bagian dari pertukaran tahanan mata-mata antara AS dan Rusia.

Sebuah cerita mengatakan, kepala intelijen Rusia dikabarkan meminta Chapman untuk merayu Edward Snowden, mantan analis di National Security Agency (NSA) yang membocorkan program pengintaian global yang dilakukan badan intelijen sinyal Amerika Serikat itu di seluruh dunia.

Soal cerita baru tentang Chapman ini dikemukakan oleh mantan agen KGB, Boris Karpichkov, seperti dilansir kepada Sunday People. Menurut Karpichkov, Chapman diminta untuk menjaga agar Snowden tetap berada di Moskow sehingga Rusia sehingga bisa terus menanyainya.

Keduanya, Chapman dan Snowden, dikatakan telah bertemu sekali. Tawaran Chapman terhadap Snowden pernah disampaikan secara terbuka dalam tweet-nya. "Snowden, will you marry me?" tulis @ChapmanAnna.

"Jika Snowden menerima (tawaran Chapman), ia akan memiliki hak atas kewarganegaraan Rusia. Itu akan mengunci dirinya di Rusia. Sebagai warga negara dia perlu izin untuk pergi," kata Karpichkov kepada Nigel Nelson, wartawan Sunday People.

Karpichkov adalah agen KGB (kini menjadi SVR dan FSB) yang menyeberang ke Inggris. Namun, ia masih berhubungan dengan sumber-sumber di Moskow. Dari sumber itu pula ia mengetahui soal ini. Ia juga mendengar kabar soal kekhawatiran Snowden tentang konsekuensinya jika ia memilih terikat dengan Chapman.

Mantan anggota Parlemen Konservatif Rupert Allason, lebih dikenal sekarang sebagai penulis mata-mata Nigel West, mengatakan, bahwa Chapman "cukup pintar untuk hidup dengan orang Amerika itu". Kata Allason: "Tidak banyak orang di FSB (penerus badan intelijen Uni Sovyet, KGB, yang beroperasi di dalam negeri). Dia akan siap untuk menggunakan karunia (kecantikan) yang dimilikinya."

Chapman berulangkali ditanya soal tawaran terbukanya kepada Snowden itu. Pada bulan September 2013, Chapman menolak untuk menjawab pertanyaan tentang proposal "tawaran menikah" yang disampaikan dalam tweetnya itu saat diwawancarai oleh NBC.

Snowden meninggalkan pacarnya, Lindsay Mills, saat terbang dari Hawaii ke Hongkong, dan kemudian mendapatkan suaka di Moskow pada Agustus 2013. Saat masa suakanya berakhir tahun ini, pemerintah Rusia memperpanjangnya. Kini ia memiliki izin tinggal tiga tahun di negara itu.

Snowden diburu pemerintah AS setelah membocorkan rincian program rahasia berupa pengawasan global oleh NSA. Para pengkritiknya melihat dia sebagai pengkhianat, sementara para pendukungnya melihat dia sebagai pahlawan yang berbicara untuk kebebasan sipil.

Di dunia maya, nama “Anna Chapman” bahkan sempat menjadi tren di mesin pencari. Saat penangkapan, tak ada yang mencolok dengan gerak-gerik dan sikap tubuh perempuan bernama asli Anna Vasilyevna Kushchyenko itu.

Setelah penangkapan itu diungkapkan ke publik, diketahui bahwa nama Chapman ternyata cukup populer sebagai sosialita. Dengan rambut merahnya yg tergerai panjang, perempuan berusia 28 tahun itu cukup populer di acara-acara pesta kalangan berduit New York.

Dengan tingkat kecerdasan, intellingence quotient (IQ) 162, Chapman bisa digolongkan orang dengan kemampuan di atas rata-rata. Latar belakang keluarganya pun tak bisa dianggap remeh.

(ind)


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews