Demo Siswa SMA 19 Batam Soal Dugaan Penyelewengan Dana Sekolah, Ini Bantahan Arifin Nasir

Demo Siswa SMA 19 Batam Soal Dugaan Penyelewengan Dana Sekolah, Ini Bantahan Arifin Nasir

Kepala Dinas Provinsi Kepri Arifin Nasir (Foto: Margaretha/Batamnews)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Kepala Dinas Provinsi Kepulaaun Riau Arifin Nasir membantah tuntutan yang disampaikan para siswa SMAN 19 Kota Batam yang menyatakan kepala sekolah SMAN 19 telah melakukan penyimpangan. 

Salah satunya mengenai dana sosial yang tidak disalurkan oleh kepala sekolah terhadap siswa yang mengalami bencana.

Arifin mengatakan bahwa berdasarkan keterangan dari kepala sekolah yang diperolehnya kalau dana sumbangan tersebut sudah disalurkan. 

"Selain kita mendengar dari para siswa, saya mengklarifikasinya, dan untuk dana sumbangan tersebut sudah tersalurkan, saya sudah lihat buktinya juga, dan pada saat disalurkan juga didampingi guru yang lain," ujar Arifin usai rapat bersama kepala Sekolah dan  guru SMAN 19, Senin (12/3/2018). 

Kemudian untuk dana Program Indonesia Pintar (PIP) yang disalurkan untuk dana SPP, Arifin juga telah mendengar hal tersebut beberapa bulan lalu, dan ia dan mengklarifikasikan langsung kepada kepala Sekolah. 

"Jika ada gugatan dari wali murid bahwa dana PIP itu harus disalurkan langsung ke wali murid, mengapa harus lewat sekolah, langsung saja, dan semuanya sudah disalurkan," kata dia. 

Selain itu, Arifin juga meluruskan bahwa yang dituntut para murid mengenai bendahara dana BOS itu memang diperbolehkan diambil dari sekolah lain, selama yang bersangkutan masih berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS). 

"Kalau bendahara dana bos dipilih bukan dari PNS maka akan repot nantinya untuk pertanggung jawabannya, nah ini yang tidak diketahui anak-anak tersebut, tapi kedepan saya akan arahkan untuk yang menduduki jabatan bendahara bos sebaiknya berasal dari sekolah ini juga," jelasnya. 

Arifin juga menilai aksi unjuk rasa yang dilakukan para siswa tidak seharusnya karena berada dalam lingkungan dunia pendidikan dan ditambah lagi siswa/i kelas XII sedang dalam ujian try out, sehingga aksi tersebut ia bubarkan. 

"Supaya kondusif lebih baik dihentikan saja, saya juga menyuruh mereka pulang agar mereka merenung atas perbuatannya dan juga mereka tidak siap untuk belajar, hari Rabu (14/3/2018) nanti saya akan bertemu dengan wali murid seluruhnya," kata dia.

(ret)

 

Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews