Warga Curhat Soal Kesulitan Air Bersih di Tanjungpinang

Warga Curhat Soal Kesulitan Air Bersih di Tanjungpinang

Ade Angga (Foto: Dok. Batamnews)

BATAMNEWS.CO.ID, Tanjungpinang - Masyarakat Jalan Bhayangkara Dalam, Kelurahan Tanjungpinang Barat, keluhkan air bersih di kegiatan reses Wakil Ketua I DPRD Kota Tanjungpinang, Ade Angga, Sabtu (3/3/2018). 

Pada saat acara reses, masyarakat tampak aktif berdiskusi dan menyapai keluhan-keluhan yang mereka alami kepada Ketua DPD II Partai Golkar Tanjungpinang itu. 

Salah satu masyarakat Bhayangkara Dalam, Samsul mengatakan, selama ini masyarakat Bhayangkara mengeluhkan air bersih.

Sebab air sumur yang mereka gunakan untuk kebutuhan sehari-hari itu tidak bagus, untuk itu masyarakat  minta pemerintah membuatkan sumur bor.

“Kami pak selama ini krisis air, air sumur kuning, kami minta lah diajukan sumur bor, kalau ada kami siap mengibahkan lahannya pak,” ujar dia.

Selain itu, masyarakat juga menyampai masalah fasilitas olahraga, sebab lapangan olahraga yang ada tidak bisa digunakan dan dijadikan tempat parkir mobil.

“Kami punya lapangan, tapi anak-anak sini main bola numpang ke kampung lain, karena tidak ada jaring, kalau main bangunan masyarakat yang rusak kena bola, kami minta lah pak agar di ajukan ke pemerintah, kasian pemuda sini,” ujarnya.

Menanggapi apa yang disampaikan masyarakat, Kata Ade Angga, apa yang disamapaikan itu dirinya tampung, tapi masyarakat juga harus tahu dengan kondisi ke uangan daerah, untuk itu dirinya menyarankan apa yang disampaikan itu mana yang menjadi prioritas. 

“Apa yang bapak, ibuk sampaikan saya tampung, tapi kalau semua itu tidak mungkin, saya orangnya tak suka berjanji, kalau bisa, saya bilang bisa, jadi bapak ibuk pilihlah salah satunya yang mana jadi prioritas, nanti kami sampaikan di musrembang melalui pokok pikiran DPRD,” ungkapnya.

Ade Angga mengungkapkan, tak semua yang disampaikan masyarakat harus lansung terpenuhi, sebab kondisi keuangan daerah lagi defisit, untuk itu ia minta masyarakat bersabar. Untuk tahun lalu aspirasi masyarakat yang trealisasi berupa jalan.

“Saya juga sudah minta masyarakat memilih mana yang menjadi prioritas, kalau semuanya saya rasa tidak mungkin, salah satu contoh lampu jalan di Teluk Keriting, itu sudah tiga tahun saya ajukan, tapi tak trealisasi, jadi saya beli tiang dan lampu pakai uang pribadi,” katanya.

(adi)

Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews