Selama di Batam Cuma Sekali Air Mati

Selama di Batam Cuma Sekali Air Mati

Naja, pemilik warung makan di Tiban (Foto: Yude/Batamnews)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan Adhya Tirta Batam (ATB) beragam komentar. Terutama terkait perbandingan dengan wilayah lainnya. 

Seperti pengakuan salah satu warga Tiban Raya, Kecamatan Sekupang, Naja, pemilik kedai nasi serba Rp 10.000 ini menilai tidak ada permasalahan terhadap kelancaran air di tempatnya.

“Cuma kalau pagi-pagi sering keruh, sampai sejam dua jam. Selama di sini cuma sekali air mati,” kata dia kepada batamnews, Sabtu (24/2/2018).

Jika dibandingkan di kampung halamannya, Palembang yang masih menggunakan air PDAM. Ia mengatakan di sana berbeda dengan ATB.

Waroh

 

“Kalau di sana sering mati airnya,” ungkapnya.

Sama halnya dengan yang diungkapkan Waroh, warha Tiban Baitulhasanah asal Palembang. Tidak ada masalah dengan pelayanan air ATB selama dia tinggal di sana.

“Alhamdulillah kalau di sini nggak masalah sih, jarang mati. Selama saya tinggal di sini, baru sekali yang nggak lancar,” terangnya.

Jika dibandingkan dengan di kampungnya yang memakai air PDAM, ia mengatakan sangat berbeda dengan di Batam.

Di sana kalau pagi biasanya mati, siang baru hidup. Malam hidupnya juga kecil,” kata dia.

(yud/adv)

 

Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews