Anisa Berjuang Melawan Kanker Ganas Saat Hamil 7 Bulan

Anisa Berjuang Melawan Kanker Ganas Saat Hamil 7 Bulan

Anisa bersama anak dan suaminya terbaring lemah melawan kanker ganas yang dideritanya (Foto: Edo/Batamnews)

BATAMNEWS.CO.ID, Karimun - Anisa (31) terbaring lemah di Kamar 409 ruang Flamboyan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Muhammad Sani. Sesekali dia mengerang.

Wanita itu mengidap penyakit kanker tulang stadium 4 di bagian lutut. Ironisnya lagi, Anisa juga dalam kondisi hamil 7 bulan.

Dua kali telah menjali operasi tak membuat kondisi Anisa membaik. Kanker itu semakin ganas menggerogoti tubuhnya.

Saat dikunjungi batamnews.co.id, Wanita yang sedang mengandung anak ketignya tersebut, hanya bisa terbaring dan merintih menahan sakit di tempat tidur ruangan rawat inap.

“Pak, perut saya nyesek, sakit,” ucap Anisa suara serak kepada petugas rumah sakit yang mendampingi saat menjumpainya.

Petugas rumah sakit hanya bisa memberikan semangat kepada Anisa, memberikan dorongan untuk tidak drop.

“Ibu banyak istigfar, bersabar. Lakukan apa yang simpaikan oleh Dokter ya,” ujar petugas tersebut.

Anisa sudah tiga hari dirawat, setelah kondisinya dinyatakan melemah dan harus dirawat, usai melakukan chek up di Rumah Sakit.

Saat melakukan pemeriksaan rutin ke Rumah Sakit, dia selalu digendong oleh suaminya, Sukarjayadi, serta membawa dua anak mereka yang berumur 6 dan 4 tahun.

Kanker tulang tersebut diketahui sejak empat bulan lalu, karena adanya benjolan di bagian lutut dan selalu nyeri saat digerakkan.

“Taunya empat bulan lalu, setelah diperiksa sama dokter. Ada benjolan kecil di kaki kiri,” ucap Suami Anisa yang biasa di sapa dengan Adi, kepada Batamnews, Selasa (20/2/2018).

Setelah disarankan oleh dokter, Anisa menjalani operasi. Tapi, bukan sembuh yang didapat, lutut Anisa semakin membengkak dan semakin nyeri. Bahkan anisa telah dua kali menjalani operasi.

“Udah operasi, tapi malah semakin parah. Sudah dua kali dioperasi, dan tidak juga kunjung sembuh. Sekarang istri saya tidak bisa bergerak, dan sekarang dia Hamil 7 bulan,” ujar Adi menahan tangis.

 

Ekonomi sulit

Pria 31 tahun itu tampak lelah dan bingung, raut wajahnya tidak menentu dan berusaha tegar, ia bekerja sebagai sopir angkot, harus membiayai pengobatan istrinya serta mengurus dua anak laki-lakinya.

Namun, kondisi perekonomian Keluarga Adi semakin sulit, ia tidak lagi bisa bekerja. Hari-harinya dihabiskan untuk merawat Istrinya yang terbaring lemah dan juga memikirkan kehamilan istrinya.

“Sudah berbagai upaya saya lakukan, bahkan sudah ke Batam saya bawa untuk berobat, tapi tidak ada hasilnya, di Batam cuma di cek-cek saja,” ujar Pria asal NTB itu.

Kini, Adi hanya bisa pasrah dan mengharap uluran tangan dari masyarakat yang ingin membantu meringankan biaya pengobatan istrinya. 

“Saya tidak tau lagi, saya juga mengucapkan Terima Kasih atas bantuan yang diberikan oleh sodara-sodara, dapat meringankan beban biaya pengobatan istri saya,” kata Adi.

Sementara itu, pihak Rumah Sakit mengatakan kalau penanganan Anisa ditangani oleh tiga dokter, dan selalu mendapat perawaran baik.

“Perawatan Ny Anisa ditangani langsung oleh tiga dokter, Dokter penyakit dalam, Dokter Ahli besah dan Dokter Kandungan,” ucap Kepala Instalasi Pusat Layanan Informasi dan Promosi RSUD HM Sani, M Zulhan.

Pengobatan Anisa harus dengan hati-hati, bahkan untuk melakukan scanning dokter tidak memperbolehkan, karena takut berdampak kepada calon bayi yang dikandungnya.

“Maunya kita scanning, tapi takut dampak radiasi mengenai kandungan dan berisiko,” ucapnya.

Pengobatan bisa dilakukan di Jakarta, dengan peralatan medis yang canggih dan lengkap, namun karena kondisi Anisa yang tidak stabil, tidak bisa untuk dibawa.

“Kita sekarang memberi suport agar tidak drop dan pasien tetap stabil, untuk membawa ke Jakarta kondisinya masih belum memungkinkan,” kata Zulhan.

Bagi masyarakat yang ingin memberi bantuan, bisa langsung memberikan ke RSUD Muhammad Sani di Ruangan Flamboyan kamar 409, atau langsung menghubungi suami Anisa, Sukarjayadi atau Adi melalui Handphone dengan nomor 082284824347, atau kerumah mereka di Jalan Raja Oesman, Sei Lakam Timur, depan rumah makan 345.

EDO ALBA

 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews