Sering Kena Palak, Harga Pasir Kobe Naik Rp 50 Ribu per Lori

Sering Kena Palak, Harga Pasir Kobe Naik Rp 50 Ribu per Lori

Lokasi tambang pasir di Bintan. (foto: ary/batamnews)

BATAMNEWS.CO.ID, Bintan - Pengusaha batu batako di Kecamatan Toapaya mengeluhkan naiknya harga pasir kobe yang dijual oleh para penambang di Kawasan Galang Batang, Desa Gunung Kijang, Kecamatan Gunung Kijang.

"Kami juga bingung mau jual harga berapa nih batako. Kalau dijual seperti biasa, kami yang rugi karena bahan dasarnya pasir mengalami kenaikan," ujar pengusaha bermarga Tionghoa itu, Minggu (18/2/2018).

Kenaikan harga pasir kobe dipicu karena banyaknya pihak-pihak yang memintah jatah kepada para penambang. Maka dengan terpaksa penambang pasir menaikan harga hasil alian C itu per lori.

Imbasnya kepada pengusaha kecil seperti mereka. Pasir yang menjadi bahan baku untuk buat batu batako mengalami kenaikan Rp 50 ribu per lori.

"Kata penambang banyak yang mintah jatah. Jadi penambang naikan harga agar tidak merugi. Tapikan yang dirugikan usaha kami karena kalau kami naikan banyak pelanggan yang lari," jelasnya.

Sementara itu, pekerja tambang pasir, Ali mengatakan harga pasir kobe memang mengalami kenaikan Rp 10-15 ribu perkubiknya. Kenaikan itu terjadi karena banyak pihak yang minta jatah setiap tripnya.

"Info naiknya banyak yang minta jatah. Tapi yang minta siapa saja kami tak tau," katanya.

Kenaikan harga pasir sudah ditetapkan awal Februari 2018 lalu. Biasanya perlori atau setara 3,5 kubik dipatok oleh penambang sebesar Rp 400 ribu. Namun sekarang menjadi Rp 450 ribu.

Apabila jatah mengalami kenaikan, harga pasir perkubiknya juga akan mengalami kenaikan. Sebab pengerukan pasir ini menelan biaya operasional yang tinggi juga.

"Kami nih hanya pekerja aja. Jadi urusan bertemu sama orang-orang itu bukan kami. Tanya ke bos ajalah yang lebih jelasnya," ucapnya. 

(ary)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews