Jakarta Banjir, Ribuan Warga Terpaksa Dievakuasi

Jakarta Banjir, Ribuan Warga Terpaksa Dievakuasi

Kondisi pintu air Katulampa di Jakarta yang tidak sanggup lagi menampung air kiriman dari Bogor. (foto: istimewa/bnpb)

BATAMNEWS.CO.ID, Jakarta - Banjir mulai menggenangi sejumlah permukiman warga di Jakarta, Senin (5/4/2018). Malam ini, ribuan warga terpaksa mengungsi menghindari genangan air yang makin meninggi. 

Dantor Sektor IX Pasar Minggu, Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelematan Jakarta Selatan, Ruwanto, mengatakan, genangan air sudah nampak sejak pukul 08.30 WIB di Jalan Masjid Al Makmur, RT 017/07, Gang Buntu, Pejaten Timur, Pasar Minggu. Awalnya genangan air hanya mencapai ketinggian 80 cm. "Tadi sempat surut, naik lagi. Sekarang sudah sampai seleher orang dewasa," ujarnya di lokasi banjir, Senin (5/2/2018).

Di lokasi tersebut terdapat 76 kepala keluarga dan total ada sebanyak 258 jiwa yang terdampak banjir. Mereka semua telah dievakuasi ke tempat pengungsian yang telah didirikan tak jauh dari lokasi banjir.  Petugas juga sempat mengevakuasi beberapa warga yang tidak bisa berjalan ke tempat pengungsian karena sakit dan keterbatasan lantaran sudah lansia. Hingga kini petugas masih melakukan penyisiran di lokasi. 

Di tempat terpisah, sebanyak 263 keluarga di Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan, dilaporkan terdampak banjir akibat luapan Sungai Ciliwung. Camat Pancoran Herry Gunara mengatakan, sebagian RT di RW 007 tergenang banjir. "Banjir akibat luapan Kali Ciliwung di RW 007, RT 002, RT 003, RT 004, dan RT 005 dengan ketinggian 30-60 Cm," katanya. 

Pihaknya sudah mendirikan posko siaga banjir. Dia berharap banjir di Rawajati cepat surut. Sementara di wilayah lain di Pancoran, luapan air dilaporkan hanya menggenangi ruas jalan.  "Kami sudah melakukan antisipasi, dan petugas juga masih ada di lapangan," tukasnya. 

Sedangkan di wilayah Jagakarsa, terdapat sebanyak 45 warga di Jalan H Shibi, Srengseng Sawah, yang sudah diungsikan. "Terdapat 18 kepala keluarga terdampak banjir. Ketinggian air mencapai 1 hingga 3 meter," kata  Sekretaris Camat Jagakarsa, Mundari. 

Adapun di wilayah Kampung Sawah terdapat 15 kepala keluarga terdampak banjir, namun memilih bertahan di rumah masing-masing. Sedangkan di wilayah Tanjung Barat, terdapat sebanyak 185 orang yang telah didiungsikan. Pasalnya rumah mereka terdampak banjir setinggi 100-150 Cm.

Genangan setinggi 25-50 cm juga terlihat di wilayah Lenteng Agung di sekitar pinggiran Kali Ciliwung. Di lokasi ini terdapat 186 orang yang terdampak banjir, namun tidak diungsikan. "Kami sudah perintahkan masing-masing Ketua RW mendirikan posko penanganan banjir. Mereka juga membuat dapur umum dan posko kesehatan," tukas Mundari. 

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta telah mengumumkan sejumlah lokasi yang terlanda banjir. Seperti di Jakarta Timur, BPBD menyebutkan terdapat ada enam kelurahan yang terkena dampak banjir, yakni Cililitan, Cawang, Kampung Melayu, Bidara Cina, Cipinang Melayu, dan Rawa Terate. Keenam kelurahan itu terdapat di empat kecamatan, yakni Kramat Jati, Jatinegara, Cakung, dan Kampung Makasar.

Selain luapan Sungai Ciliwung dan Kali Sunter, curah hujan lokal yang tinggi juga menjadi penyebab banjir. "Informasi di sosial media BPBD itu benar. Kami himpun di sana agar warga bisa memantau dengan mudah," kata kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan BPBD DKI, M Ridwan. 

Kelurahan Cawang menjadi yang tertinggi yang terdampak banjir. Total korban mencapai 1.395 kepala keluarga (KK) dan 4.249 jiwa. Ketinggian air rata-rata 30 sampai 130 cm. Jumlah korban kedua terbanyak adalah Kampung Melayu dengan 251 KK atau 828 jiwa. Ketinggian air mencapai 50 cm. 

"Untuk perkembangan kami imbau warga bisa memantau dari media sosial kami. Kami akan update informasi terkini di sana," pungkasnya seperti dilansir sindonews.com.

(ind)


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews