Orangtua Kena PHK, Seorang Balita di Batam Terkena Gizi Buruk

Orangtua Kena PHK, Seorang Balita di Batam Terkena Gizi Buruk

Ilustrasi gizi buruk (Foto: Net)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Seorang bayi perempuan dengan inisial VAK, divonis menderita gizi buruk. Ia kini dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Embung Fatimah Kota Batam di Batuaji. 

"Sekarang masih dirawat di RSUD Embung Fatimah, benar-benar gizi buruk," ujar Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepri, Tjetjep Yudiana usai meninjau RSUD Embung Fatimah,Rabu (24/1/2017). 

Tjetjep mengatakan bayi itu mengalami kondisi gizi buruk dikarenakan asupan ASI ibu yang buruk. 

"Ibunya makan tidak mencukupi dan itu mempengaruhi kualitas ASI," kata dia.

Kekurangan asupan makanan sang Ibu, menurut Tjetjep disebabkan oleh kondisi ekonomi keluarga, sang ayah diketahui baru saja mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). 

Bayi yang berusia sembilan bulan tersebut tidak dijumpai penyakit bawaan lahir namun VAK menderita diare akut dan disentri, setelah dirawat di RSUD Embung Fatimah, kondisinya sudah membaik.

“Jadi murni karena kondisi ekonomi, selama 6 bulan seharusnya bayi full ASI, baru setelah itu diberikan makanan pendamping ASI,” katanya.

Hingga saat ini, Dinkes Kepri baru menemukan satu gizi buruk karena kekurangan asupan gizi. 

Namun, Tjetjep tidak menutup kemungkinan ada bayi yang menderita sama dengan VAK.

"Kemungkinan itu ada. Tapi, untuk gizi, Kepri ini peringkat 6 terbaik di Indonesia. Masyarakat kita tidak kekurangan gizi, karena banyak nelayan, tidak pernah kelaparan," kata dia.

Meski begitu, Tjetjep mengakui terdapat anak dengan gizi kurang, belum sampai pada gizi buruk. Yang ditangani saat ini umumnya bayi-bayi yang dirawat karena penyakit bawaan sejak lahir, bukan karena benar-benar kekurangan gizi.

"Seperti penyakit TB, bayi harus minum obat rutin, asupan makanan pasti terganggu. Kemudian penyakit malaria, saraf dan penyakit lainnya," kata Tjetjep.   

Untuk kekurangan gizi ini, kata Tjetjep sangat menyesalkan masyarkat yang tidak mengetahui program pemerintah, dimana ada program pemberian makanan tambahan bagi ibu yang menyusui.

“Sayang sekali kebanyak mereka tidak tahu, kemudian juga kalau dijumpai bayi yang mengalami kekurangan gizi, langsung saja bawa ke puskesmas, pasti akan ditangani,” katanya.

(ret)

 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews