11 Pesawat Tempur Sukhoi SU-35 Segera Perkuat Udara Indonesia

 11 Pesawat Tempur Sukhoi SU-35 Segera Perkuat Udara Indonesia

Ilustrasi Sukhoi SU-35. (foto: ist/net)

BATAMNEWS.CO.ID, Surabaya - Sebelas pesawat tempur Sukhoi SU-35 segera memperkuat pertahanan udara  Indonesia. Hal ini setelah ada kepastian akan dilaksanakan penandatanganan kontrak pengadaan pesawat tersebut. Pesawat itu nantinya akan ditempatkan di skuadron udara 14 Iswahyudi, Madiun, sebagai pengganti pesawat tempur F-5 yang sudah tidak digunakan lagi sejak 2015 lalu.

Sukhoi SU-35 merupakan pesawat tempur generasi 4,5 buatan Rusia, sedangkan pesawat tempur F-5 buatan
Amerika. F-5 diganti karena usianya sudah di atas 30 tahun. Yaitu mulai dioperasikan di Indonesia sejak tahun 1980. Selain itu dari aspek teknologi juga sudah ketinggalan, sehingga harus diganti dengan generasi yang baru dan lebih canggih.

“Setelah digrounded, maka semua pesawat F-5 sudah tidak digunakan lagi dan akan diganti Sukhoi-35,” ujar
Danlanud Adisutjipto Marsma TNI Novyan Samyogo usai peresmian monumen pesawat tempur F-5 dan pesawat
latih Harvard di Kompleks Monumen Bhakti Prajurit Lanud Adisutjipto, Yogyakarta, Senin (15/1/2018).

Menurut Novyan, karena F-5 sudah lama tidak digunakan, maka diharapkan pesawat penganti Sukhoi SU-35 segera
datang. Selain kekuatan pertahanan udara Indonesia akan bertambah, juga para penerbang militer yang mengawaki F-5 segera menjalankan aktivitasnya lagi. Sebab setelah F-5 digrounded mereka vakum dari dunia penerbangan.

“Sebagai solusinya mereka ada yang ditempatkan di skadron udara lain seperti skuadron udara 15 dan ada juga
yang di tempatkan di Lanud Adisutjipto sebagai instruktur di Sekbang,” ungkapnya.

Novyan menjelaskan, dengan langkah tersebut diharapkan kemampuan para penerbang itu tetap terjaga bahkan
ditingkatkan. Sehingga saat Sukhoi SU-35 datang mereka sudah siap untuk menjalankan tugas menerbangkan
pesawat tersebut.

“Setelah alat utama sistem persenjataan (Alutsista) datang mereka segera dikumpulkan ke Madiun lagi,” papar
alumni AAU 1989 itu.

Masih kata Novyan, setelah digrounded dan tidak digunakan lagi, untuk mengenang F-5 di antaranya dengan
dimuseumkan dan dibuat monumen. Selain dibuat monumen di Lanud Adisutjipto, F-5 juga dibuat monumen di
markas komando pertahanan udara di Jakarta serta museum pusat TNI AU Dirgantara Mandala (Muspusdirla) di
Kompleks Lanud Adisutjipto.

Kapentak Lanud Adisutjipto Yogyakarta Letkol Sus Giyanto menambahkan, adanya monumen tersebut juga menjadi
cerminan dan bukti sejarah pengabdian AU kepada bangsa dan negara serta bentuk apresiasi kepada perintis AU
yang berjuang menegakkan kedaulatan udara Indonesia. Sehingga jasa mereka layak untuk diwariskan dan diketahui
generasi penerus, baik TNI AU maupun masyarakat umum.

(ind)


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews