Presiden Abbas Marah Besar: Amerika, Sialan Uang Anda!

Presiden Abbas Marah Besar: Amerika, Sialan Uang Anda!

Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas marah-marah pada Amerika Serikat (AS) dalam pidato dua jam lebih, kemarin. (Foto/REUTERS)

BATAMNEWS.CO.ID, Ramallah - Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas marah besar. Abbas mengatakan Israel telah membunuh Kesepakatan Oslo. Dia marah besar pada Amerika Serikat (AS) dengan mengumpat ancaman Presiden Donald Trump yang akan menghentikan bantuan dana untuk Palestina.

Abbas bersumpah untuk menolak pemimpin Amerika dalam perundingan damai dan mendesak warga Palestina untuk mempertimbangkan kembali kesepakatan yang sudah ditandatangani dengan Israel.

”Kami tidak akan menerima AS untuk menjadi mediator, karena setelah apa yang telah mereka lakukan terhadap kami, orang yang sudah percaya tidak boleh disengat dua kali di tempat yang sama,” kata Abbas.

”Kesepakatan abad ini adalah tamparan pada abad ini,” ujar Abbas. 

Abbas, yang menegaskan kembali komitmennya terhadap antikekerasan dan menghentikan terorisme, sudah tidak tahan dengan perundingan damai antara Palestina dengan Israel yang dirancang AS.

”Israel telah membunuh Kesepakatan Oslo. (Israel) ini telah mengakhiri Kesepakatan Oslo,” kata Abbas.”Sekarang kita adalah otoritas tanpa wewenang, dan (rakyat) pendudukan tanpa tanah, dan kita tidak akan menerima ini,” lanjut Abbas.

Kemarahan Abbas ini disampaikan dalam pidato dua jam lebih saat membuka pertemuan dua hari Dewan Pusat Organisasi Pembebasan Palestina, kemarin. Dalam pidatonya, Abbas meluapkan kata-kata pedas untuk Presiden AS Donald Trump, Duta Besar AS untuk PBB, Nikki R. Haley; dan Duta Besar AS untuk Israel, David Friedman.

Dia menyerang Trump karena mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel yang bertentangan dengan konsensus internasional dan kebijakan AS yang telah berlangsung lama. 

Kekesalan Abbas berlanjut dengan menyinggung posting Twitter Trump soal status Yerusalem yang sudah di luar “meja” AS. Ancaman Trump untuk menutup misi PLO (Organisasi Pembebasan Palestina) di Washington dan ancaman akan memotong bantuan AS untuk Palestina juga disinggung Abbas.

”Sialan uang Anda!,” umpat Abbas mengacu pada ancaman Trump. ”Dia berkata, 'Saya akan memberi Anda kesepakatan damai’. Kesepakatan itu ternyata berantakan. Dia berkata, ‘Kami tidak akan membayar orang-orang Palestina karena mereka menghentikan negosiasi’. Di mana negosiasi?,” tanya Abbas, seperti dikutip dari New York Times, Senin (15/1/2018).

Abbas juga mengonfirmasi sebuah laporan New York Times baru-baru ini yang menyebut Palestina telah diberitahu bahwa mereka akan ditawarkan Abu Dis, di Yerusalem Timur sebagai ibu kota masa depan mereka.

”Kami berada dalam momen sejarah yang menentukan,” kata Abbas. ”Jika kita kehilangan Yerusalem, apa yang ingin Anda lakukan? Punya negara dengan Abu Dis sebagai ibukotanya? Inilah yang mereka tawarkan sekarang: Abu Dis.”

Abbas mengatakan bahwa Friedman, pendukung setia permukiman Israel di Tepi Barat sebelum menjadi duta besar AS, telah menolak kata pendudukan karena keyakinan bahwa Israel tidak dapat menempati lahannya sendiri.

Mereka meminta saya untuk menemuinya,” kata Abbas. ”Saya berkata: 'Dia? Tidak, saya tidak akan menemuinya,” ujar Abbas. ”Tidak di sini, tidak di luar negeri, di Amman atau Washington. Saya tidak akan bertemu pria ini.”

(ind)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews