Suhu di Batam Capai 23 Derajat Celsius, Serasa di Puncak

Suhu di Batam Capai 23 Derajat Celsius, Serasa di Puncak

Ilustrasi cuaca buruk di perairan (Foto: Rudi)

BATAMNEWS.CO.ID, Singapura - Suhu udara di Batam, Kepulauan Riau, terasa menusuk tulang. Dari situs BMKG Hang Nadim, suhu udara mencapai 23 derajat celsius. Beberapa warga juga merasakan dingin yang tak biasa.

"Batam serasa di puncak," ujar seorang warga Batam, Jumat (12/1/2018). Kondisi ini sudah terjadi dalam sepekan belakangan.

Baca juga:

Suhu Udara Dingin Menusuk Tulang, Ini Sebabnya Menurut BMKG

Waspada, Gelombang 6 Meter Ancam Transportasi Laut di Kepri

Ratusan Taksi Online Ditahan Dishub Batam, Ini Alasannya

 

Cuaca dingin ini juga disertai hujan tidak begitu lebat, namun dengan durasi yang cukup panjang, mencapai seharian dan semalam.

Suhu udara dingin ini dalam beberapa tahun terakhir ini baru terjadi. Sebelumnya suhu udara tidak sampai serendah itu.

Bahkan biasanya suhu udara di Batam bertahan di 31 derajat Celsius di siang hari dan di malam hari bisa turun mencapai 27 derajat Celsius.

Di Singapura, fenomena cuaca dingin juga terjadi. Otoritas setempat mengatakan hal itu akiba lonjakan monsun di Laut Cina Selatan yang diperkirakan akan bertahan dalam beberapa hari ke depan, sehingga membuat suhu udara di beberapa bagian di Singapura beberapa hari belakangan mencapai 22,8 derajat Celcius.

Ini berada di bawah perkiraan suhu minimum 23 derajat C.

Dan cuaca diprediksi akan semakin dingin dalam beberapa hari ke depan, turun ke level 22 derajat C. Kondisi itu diumumkan National Environment Agency (NEA) Singapura di laman Facebooknya pada hari Rabu.

Pada hari Rabu, suhu 22,8 derajat C tercatat antara pukul 18:00 sampai 7 malam di daerah-daerah seperti Changi, Newton dan Ang Mo Kio oleh Dinas Meteorologi Singapura.

NEA juga memperkirakan kondisi cuaca akan mendung dan berangin dengan hujan lebat di Singapura selama beberapa hari ke depan.

Suhu harian selama periode ini diperkirakan berkisar antara 22 derajat C dan 28 derajat C.

Curah hujan yang tajam pada Senin pagi melihat banjir bandang di sembilan lokasi di Singapura timur.

Pada hari Rabu, suhu 22,8 derajat C tercatat antara pukul 18:00 sampai 7 malam di daerah-daerah seperti Changi, Newton dan Ang Mo Kio oleh Dinas Meteorologi Singapura. 

Curah hujan untuk paruh pertama bulan Januari diperkirakan berada di atas normal.

Monsun timur laut diperkirakan akan berlanjut selama 2 minggu ke depan.

Badan air nasional PUB mengatakan kondisi cuaca yang basah, karena terjadi monsun timur laut, diperburuk oleh perkembangan penggabungan Sumatra di Selat Malaka yang bergerak ke arah timur, mempengaruhi Singapura.

Menurut situs NEA, suhu terendah yang tercatat di Singapura adalah 19,4 derajat C pada dua hari di tahun 1934. Pada saat itu semua terjadi di bulan Januari.

Menanggapi permintaan dari The Straits Times, Met Service mengatakan suhu di bawah 23 derajat C tercatat di beberapa stasiun dari sekitar pukul 5 sore pada hari Rabu.

Suhu terendah yang tercatat adalah 22,7 derajat C pada Newton sekitar pukul 19.30.

"Lonjakan musim hujan yang telah mempengaruhi Singapura sejak 10 Januari 2018 diperkirakan akan bertahan selama satu atau dua hari lagi sebelum secara perlahan melemah akhir pekan ini. Untuk beberapa hari ke depan, suhu terendah diperkirakan 22 derajat C sampai 23 derajat C, tapi bisa mencelupkan ke hanya di bawah 22 derajat C. "

(snw)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews