Peneliti Ungkap Kaitan Alkohol dan Kanker, Ini Hasilnya

Peneliti Ungkap Kaitan Alkohol dan Kanker, Ini Hasilnya

Ilustrasi. (foto: ist/net)

BATAMNEWS.CO.ID - Para peneliti telah menemukan untuk pertama kalinya penjelasan sederhana yang masuk akal mengapa alkohol dapat menyebabkan sel kita rusak, yaitu dengan menyebabkan kerusakan pada DNA kita.

Terobosan tersebut diklaim bisa menjelaskan bagaimana tujuh jenis tumor terbentuk, termasuk yang berasal dari mulut dan tenggorokan, hati, usus besar, usus dan payudara.

Ketika alkohol dipecah dalam tubuh, ia membentuk bahan kimia beracun, yang dikenal sebagai asetaldehid.

Sejumlah kecil asetaldehid bisa dibersihkan oleh tubuh kita. Namun, terlalu banyak kerusakan sel punca (sel induk yang menghasilkan sel baru) di tubuh kita. Hal ini menimbulkan risiko mereka akan menjadi nakal dan membentuk tumor kanker.

Diperkirakan hampir enam persen dari semua kematian akibat kanker di seluruh dunia dapat dikaitkan dengan alkohol.

Di Inggris, minuman keras dikaitkan dengan 12.800 kasus kanker, empat persen dari total kasus kanker. Dari jumlah tersebut, 3.200 kasus kanker payudara disebabkan oleh alkohol, menurut Cancer Research UK.

Bahkan, minuman ringan dapat meningkatkan risiko kanker payudara wanita, menurut NHS. Sementara peminum berat menghadapi risiko lebih besar dari kanker mulut dan tenggorokan, kanker kotak suara, kanker hati dan kolorektal.

Studi terakhir, yang dipublikasikan di Nature ini menggunakan tikus untuk menunjukkan bagaimana paparan alkohol menyebabkan kerusakan genetik yang tidak dapat diperbaiki pada DNA sel punca.

Sebuah tim di Laboratorium Biologi Molekuler, Cambridge, memberikan alkohol encer - yang secara kimia dikenal sebagai etanol - untuk tikus. Mereka menganalisis DNA pada tikus untuk memeriksa kerusakan yang diakibatkan oleh asetaldehid.

Asetaldehid telah lama dikenal sebagai penyebab kanker. Tapi mekanisme kerjanya masih belum jelas. Para peneliti ini menemukan asetaldehid merusak DNA di dalam sel induk darah, mengubah sekuensing mereka secara permanen di dalam sel.

Bahan kimia itu menyebabkan pecahnya kedua helai DNA sehingga membuat mereka menjadi campur aduk.

"Beberapa kanker berkembang karena kerusakan DNA pada sel induk. Sementara beberapa kerusakan terjadi secara kebetulan, temuan kami menunjukkan bahwa minum alkohol dapat meningkatkan risiko kerusakan ini," ujar penulis utama penelitian Profesor Ketan Patel, sebagaimana dikutip Daily Mail, Rabu, 3 Januari 2018.

Tubuh dapat membuang asetaldehid dengan memproduksi enzim yang menghancurkan zat kimiawi itu. Mekanisme pelindung lainnya adalah berbagai sistem perbaikan DNA yang memungkinkan mereka memperbaiki dan membalikkan berbagai jenis kerusakan.

Tapi ada batasan berapa banyak kerusakan yang bisa diperbaiki dan pada beberapa orang proses perbaikannya sudah bermasalah.
 
"Penelitian yang memprovokasi ini menyoroti kerusakan alkohol yang dapat dilakukan pada sel kita. Kami tahu alkohol berkontribusi terhadap lebih dari 12.000 kasus kanker di Inggris setiap tahun, jadi sebaiknya Anda memikirkan untuk mengurangi jumlah yang Anda minum," ujar ahli pencegahan kanker Profesor Linda Bauld, dari Cancer Research UK, yang mendanai sebagian studi ini.

(ind)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews