Pesawat Pembom Nuklir Rusia Latihan di Indonesia, Australia Ketakutan

Pesawat Pembom Nuklir Rusia Latihan di Indonesia, Australia Ketakutan

Pesawat pembom Rusia berkemampun nuklir, Tu-95MS. (foto: ist/net)

BATAMNEWS.CO.ID, Canberra - Latihan atau manuver pesawat pembom strategis berkemampuan nuklir Rusia di Biak, Indonesia, pada Desember lalu membuat militer Australia ketakutan. Australia takut kegiatan militernya di Darwin dimata-matai pesawat Tu-95MS tersebut.

Pangkalan Angkatan Udara Australia (RAAF) di Darwin mendapat peringatan siaga tinggi ketika latihan pesawat pembom strategis Rusia berlangsung di atas perairan internasional di dekatnya.

Media setempat, ABC semalam (1/1/2018), mengutip keterangan Departemen Pertahanan Australia menyatakan bahwa RAAF Base Darwin—rumah bagi sekitar 400 personel dan beberapa unit kelompok pendukung tempur, pengintaian dan respons—memasuki “periode singkat” siaga tinggi di tengah latihan Rusia di Indonesia awal bulan lalu.

Seperti diketahui, pesawat jarak jauh strategis Rusia, termasuk dua pesawat Ilyushin-76 dan dua pembom strategis Tu-95MS berkemampuan nuklir, tiba di sebuah pangkalan militer di Biak, Indonesia, bulan lalu untuk latihan navigasi. Latihan ini mencakup misi pengintaian udara di perairan netral di Samudera Pasifik Selatan.

Dalam peringatannya, Departemen Pertahanan Australia tidak secara khusus menyebut latihan Rusia sebagai pemicunya. ”Pangkalan Darwin mempertahankan tingkat kesiapan yang sesuai untuk merespons keadaan yang berkembang,” bunyi peringatan departemen tersebut, yang menambahkan bahwa tidak ada pesawat asing yang beroperasi di wilayah udara Australia ketika latihan pesawat Rusia berlangsung.

Ketakutan Australia tentang latihan Rusia terjadi di tengah laporan sebuah surat kabar kebijakan luar negeri pemerintah setempat yang menuduh Rusia melakukan aktivitas yang tidak stabil. Laporan itu menyerukan agar Australia lebih dekat dengan NATO. 

“Mengingat peran dan jangkauan internasionalnya, kebijakan Rusia mempengaruhi Australia baik secara langsung maupun tidak langsung. Kami akan menangani Rusia dengan hati-hati untuk memajukan kepentingan kita, di mana kita melihat ruang lingkup,” tulis surat kabar pemerintah tersebut.

Rusia sendiri menegaskan bahwa semua latihannya di luar negeri, termasuk misi di Indonesia, dilakukan sesuai dengan hukum udara internasional.

(ind)
 


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews