BATAMNEWS.CO.ID, Lingga - Pemohon pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM) di Polres Lingga Kepulauan Riau meningkat. Warga Kabupaten Lingga pun mulai sadar untuk mengurusnya.

Sayangnya warga Daik yang menjadi ibu kota kabupaten, tidak tersedia layanan pembuatan SIM. Untuk pembuatan, mereka hanya menyeberangi lautan ke Dabo Singkep.

"Selama ini warga Daik itu kesulitan membuat SIM bukan karena tidak mau membuat, tapi karena biaya transportasi yang besar untuk ke Polres yang berada di Dabo. Tidak semua pemilik kendaran bermotor ini ekonominya baik. Makanya, kami berharap kedepan ada alternatif lain dari Polres untuk masalah ini," kata Dika salah seorang warga Daik Lingga kepada batamnews.co.id, Rabu (27/12/2017).

Dia mengungkapkan, biaya pembuatan SIM memang tidak begitu mahal dan sangat terjangkau. Akan tetapi, biaya transportasi bagi warga Daik Lingga yang ingin ke Dabo yang cukup tinggi.

"Kalau naik speedboot dari Penari ke Jagoh, itu sudah kena Rp50.000, kalau pulang pergi sudah Rp100.000. Belum lagi sewa motor, makan siang segala macam, bisa sampai Rp500.000 juga," katanya.

Hal serupa juga disampaikan Nofri, menurutnya Polres Lingga perlu mencari jalan keluar terkait pelayanan pembuatan SIM tersebut.

"Saya apresisiasi upaya Satlantas Lingga dalam menjalankan tugas, Polres Lingga kemarin juga menyediakan kapal dan bus bagi warga Daik Lingga yang ingin membuat SIM di Dabo, tapi tidak mungkin selamanya harus begitu terus," katanya.

Dia menilai, memang pelayanan pembuatan SIM sangat perlu disediakan di Daik Lingga. Walaupun hanya berbentuk Pos ataupun SIM keliling.

"Harapan kita ya ada jalan keluar untuk permasalahan ini. Mudah-mudahan tahun depan atau tahun-tahun berikutnya sudah ada titik terang," ujarnya.

Diketahui, hingga saat ini warga Daik Lingga cukup kesulitan dalam pengurusan SIM. Hal itu dikarenakan kondisi geografis Kabupaten Lingga yang merupakan daerah Kepulauan.

(ruz)