Badai Tembin Hantam Filipina, 100 Orang Tewas

Badai Tembin Hantam Filipina, 100 Orang Tewas

Ilustrasi badai yang menghantam Filipina. (foto: ist/net)

BATAMNEWS.CO.ID, Davao - Lebih dari 100 orang dilaporkan tewas dan puluhan lainnya hilang dalam badai tropis Tembin yang menerjang Filipina bagian selatan.

Badai Tembin memicu banjir bandang dan tanah longsor di Pulau Mindanao. Dua kota yang paling terkena dampak paling parah adalah Tubod dan Piagapo, di mana beberapa rumah tertimbun batuan besar.

Warga Filipina kerap dilanda badai tropis mematikan, meski Mindanao tak sering diterjang.

Badai Tembin atau yang lebih dikenal dengan Vinta mulai tiba di Mindanao pada Jumat, 22 Desember 2017. Saat itu pemerintah telah mengeluarkan peringatan darurat di beberapa bagian, termasuk wilayah Lanao del Norte dan Lanao del Sur.

Seperti dimuat Phipippine Daily Inquier, Pejabat Manajemen Bencana mengatakan setidaknya terdapat 62 korban tewas di Lanao del Norte, 46 lainnya di Zambongana del Norte, dan setidaknya 18 di Lanao del Sur.

Sementara itu Petugas kepolisian Tubod, Gerry Parami, mengatakan kepada AFP bahwa setidaknya ada 19 korban tewas di Tubod, kota di Lanao del Sur.

"Air sungai meluap dan sebagian besar rumah hanyut. Desa itu sekarang sudah tiada" ujar Parami seperti dikutip dari BBC, Sabtu (23/12/2017).

Ia mengatakan, sukarelawan menggali lumpur untuk mengeluarkan jasad di Desa Dalama.

Sementara itu pejabat lain mengatakan kepada AFP, sedikitnya 10 orang tewas di Piagapo, yang terletak 10 kn di timur kota Tubod.

"Kami telah mengirim tim penyelamat, tapi sayangnya mereka hanya membuat sedikit kemajuan pencarian karena terhalang bebatuan," ujar Saripada Pacasum.

Putusnya arus listrik dan komunikasi telah menghambat upaya penyelamatan tersebut.

Badai Tembin yang menerjang dengan kecepatan 80 km/jam, saat ini telah melewati Mindanao dan sedang menuju Palawan bagian selatan sebelum mengarah ke barat, mencapai Vietnam selatan dalam waktu sekitar tiga hari.

Sepekan yang lalu Badai Tropis Kai-Tak menalnda Filipina tengah dan menewaskan puluhan orang.

Wilayah tersebut masih dalam upaya pemulihan Topan Haiyan yang menerjang pada 2013. Kala itu lebih dari 5.000 orang tewas dan menyebabkan jutaan lainnya terdampak.

(ind)

Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews