PM Najib Pimpin Demo AS: Saya Tidak Akan Korbankan Prinsip!

PM Najib Pimpin Demo AS: Saya Tidak Akan Korbankan Prinsip!

Perdana Menteri Malaysia Najib Razak memimpin aksi menolak keputusan AS soal Jerusalem. (foto: istimewa)

BATAMNEWS.CO.ID, Putrajaya - Warga Malaysia turun ke jalan untuk memprotes keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel. Aksi demonstrasi yang diikuti komunitas Muslim dan Kristen Malaysia ini dipimpin langsung oleh Perdana Menteri Malaysia Najib Razak.

"Hari ini, terlepas dari keyakinan politik kita, kita berkumpul untuk menunjukkan bahwa sebagai Muslim di Malaysia kita bersatu dalam menentang Yerusalem sebagai ibukota Israel," kata Najib di hadapan ribuan di kompleks Masjid Putra di Putrajaya, Ibu Kota administratif negara tersebut.

"Ada 1,6 miliar Muslim. Hanya ada 13 juta orang Yahudi. Tidak masuk akal jika 1,6 miliar orang kalah dari orang Yahudi. Jika kita tidak bersatu, kita akan dipandang rendah," tegas Najib seperti dikutip dari New York Times, Sabtu (23/12/2017).

Dalam kesempatan itu, Najib mengatakan bahwa hubungan pribadinya dengan Presiden AS Donald Trump tidak mengubah dukungannya untuk Palestina.

"Ya, saya diterima dengan baik di Gedung Putih, dan Trump adalah teman saya," katanya. 

"Namun, jika menyangkut prinsip saya, saya tidak akan mengorbankannya, tidak peduli apa. Adalah tugas kita sebagai Muslim untuk menegakkan prinsip syariah pertama, yaitu membela Islam," tegasnya.

Aksi protes di Malaysia ini terjadi satu hari setelah Majelis Umum PBB menolak keputusan AS mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel. Sebanyak 128 negara menolak pengakuan tersebut, sembilan negara mendukung, dan 38 abstein.

Pada sebuah pertemuan darurat pekan lalu, anggota Organisasi Kerjasama Islam berkumpul di Istanbul untuk mengumumkan Yerusalem Timur sebagai Ibu Kota Palestina. PM Najib Razak dan Presiden Indonesia, Joko Widodo, termasuk di antara 30 pemimpin yang hadir.

Sementara Israel menganggap Yerusalem sebagai ibukotanya, pendukung negara Palestina percaya bahwa Yerusalem Timur harus menjadi ibu kota sebuah negara Palestina merdeka di masa depan.

Kelompok Kristen Ikut Demo

Kelompok Kristen di Malaysia ikut bergabung dalam demonstrasi bersama kelompok Muslim untuk menolak pengakuan sepihak Amerika Serikat (AS) atas Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel. Mereka bergabung dalam demo “Solidaritas untuk Menyelamatkan Yerusalem”, Jumat (22/12/2017).

”Kami berada di sini karena kami merasa bahwa keputusan Presiden (Donald) Trump yang mengumumkan Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel hanyalah sebuah keputusan politik,” kata Presiden Association of NextGen Christians of Malaysia (Ancom), Joshua Hong, di Masjid Putra.

Hong mengatakan bahwa keputusan Trump tak hanya menyakiti kaum Muslim, tapi juga menyakiti komunitas gereja Kristen di Palestina.

”Bagi kami sebagai orang Kristen, Yerusalem adalah kota yang damai dan setelah pengumuman itu, kami merasa tidak ada lagi kedamaian,” ujar Hong.

”Saya pikir itu tidak benar dan tidak adil. Kami percaya bahwa kita harus terus mengejar solusi perdamaian yang berkelanjutan untuk Palestina dan Israel, dan bukan hanya satu negara yang menyatakannya seperti itu,” ujarnya mengacu pada pengakuan sepihak AS atas Yerusalem. 

(ind)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews