Warga Pertanyakan Sekolah Gratis di Lingga

Warga Pertanyakan Sekolah Gratis di Lingga

Ilustrasi anak sekolah (Foto: google)

BATAMNEWS.CO.ID, Lingga - Pemerintah Kabupaten Lingga melalui Dinas Pendidikan telah mengucurkan program masuk sekolah gratis untuk pelajar SD dan SMP di tahun ajaran baru Juli 2017 lalu.

Seiring perjalanan bantuan, ada pihak wali murid yang mempertanyakan kapan bantuan yang dianggarkan per siswa tersebut didapatkan. 

Hal itu karena sampai sejauh ini, masih ada sejumlah sekolah yang belum merealisasikan bantuan tersebut untuk peserta didik yang baru masuk.

Padahal, saat ini telah memasuki libur panjang menyambut semester ke-2, namun, bantuan itu tak kunjung dirasakan.

Salah seorang wali murid di Kecamatan Lingga Utara yang enggan namanya disebutkan mengaku, sejak ada wacana program masuk sekolah gratis sampai masa tahun ajaran baru 2017 berjalan dan kini memasuki libur panjang, anaknya belum mendapat seragam yang dijanjikan Disdik Lingga.

Hingga akhirnya, timbul pertanyaan kapan program ini dapat dirasakan.

"Anak saya belum dapat seragam lagi. Itulah kapan agaknya program ini dijalankan. Sekolah belum saya tanyai. Tapi itulah katanya untuk biaya masuk gratis," kata dia kepada Batamnews.co.id, Kamis (21/12/2017).

Informasi yang ia dapat, program masuk sekolah gratis untuk tahun ajaran Juli 2017 lalu itu, diperuntukkan bagi pelajar yang baru masuk untuk membeli seragam sekolah. Baik itu baju putih, baju olahraga, baju peramuka serta baju kurung.

"Iya, untuk baju anak saya, saya beli sendiri. Tidak ada belum bantuannya, baik itu berupa uang ataupun langsung berbentuk barang," ujarnya.

Program sekolah gratis di Kabupaten Lingga tampaknya menjadi penomena yang mengerikan. 

Sebagian dari mereka ada yang mendapatkan dan ada yang tidak. Tergantung dari sekolah mana anak mereka menimba sebuah ilmu. Sebagaimana diketahui, di Kabupaten Lingga sendiri terdapat 137 SD dan 37 SMP yang tersebar di 10 kecamatan yang ada.

Informasi yang diperoleh Batamnews.co.id, untuk siswa SMP mendapatkan bantuan sebesar Rp1.050.0000 persiswa. Sedangkan untuk SD Rp 650 persiswa. Namun, fakta di lapangan, sejumlah pelajar SD harus membeli keperluan seperti seragam sekolah dengan uang pribadi. 

(ruz)

 

Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews