Indonesia Kecam Keras Trump yang Akui Yerusalem Ibu Kota Israel

Indonesia Kecam Keras Trump yang Akui Yerusalem Ibu Kota Israel

Menlu RI Retno LP Marsudi menunjukkan syal yang digunakan sebagai bentuk dukungan bagi Palestina (Foto: Ist/Okezone)

BATAMNEWS.CO.ID, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan Indonesia mengecam keras pengakuan sepihak Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang menyebut Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

"Meminta AS mempertimbangkan kembali keputusan tersebut," ujar Jokowi saat menyampaikam sikapnya di Istana Bogor, Jawa Barat, Kamis (7/12/2017). 

Menurut Jokowi, pengakuan sepihak yang disampaikan Trump itu dianggap melanggar kesepkatan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). 

Jokowi mengatakan, sikap dan tindakan Trump bisa mengecam dan mengancam stabilitas keamanan dunia. 

"Saya dan rakyat Indonesia kita semua tetap konsisten bersama rakyat Palestina dalam memperjuangkan kemerdekaan dan haknya sesuai UUD 1945," ucapnya.

Donald Trump menyampaikan dalam sebuah pidatonya bahwa Yerusalem sebagai ibu Kota Israel. Pernyataan Trump ini menuai reaksi dan kecaman keras dari dunia internasional.

Pemerintah AS juga berencana memindahkan kantor kedubesnya di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem.

Kecaman juga disampaikan Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi.

Kecaman Menlu Retno dilontarkan di hadapan sejumlah menteri dan perwakilan asing, termasuk perwakilan AS yang menghadiri Bali Democracy Forum (BDF) ke-10 di kawasan Bumi Serpong Damai (BSD).

Menurut Retno, sebagai salah satu negara demokrasi terbesar di dunia, AS tampaknya tidak mengenal makna demokrasi dengan pengakuan Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel.

"Di saat kita saat  inisedang merayakan demokrasi, sedang merayakan dialog, pagi ini Presiden AS Donald Trump mengumumkan pengakuan Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel. Kami mengecam keras pengakuan ini," ucap Menlu Retno.

"Demokrasi berarti menghormati hukum internasional. Pengakuan ini tidak menghormati berbagai resolusi Dewan Keamanan (DK) PBB. Sebagai negara demokrasi, AS harusnya tahu makna dari demokrasi," ujar diplomat top Indonesia ini.

"Saya berdiri di sini, dengan menggunakan syal Palestina, untuk menunjukkan komitmen kuat Indonesia, komitmen masyrakat Indonesia untuk selalu bersama masyarakat Palestina, untuk selalu berada di sisi mereka. Indonesia akan selalu mendukung Palestina," tegasnya, yang disambut tepuk tangan para peserta BDF.

(ind)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews