Sejumlah Anggota DPRD Kepri Tak Akan Hadiri Paripurna Pilwagub Kepri

Nasib Isdianto di Ujung Tanduk

Nasib Isdianto di Ujung Tanduk

Isdianto dan Nurdin Basirun bersalaman komando beberapa waktu lalu (Foto: Istimewa)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Proses pemilihan jabatan Wakil Gubernur Kepri di Paripurna DPRD Kepri ini diperkirakan tidak berjalan mulus pada hari ini. Kasak-kusuknya sejumlah anggota DPRD Kepri tidak akan menghadiri paripurna tersebut.

“Ada beberapa anggota partai di DPRD yang sudah konfirmasi tidak akan hadir dalam paripurna nanti,” ujar seorang sumber batamnews.co.id, Kamis (7/12/2017).

Ketidak hadiran sejumlah anggota DPRD berdasarkan instruksi dari masing-masing partai. Beberapa partai yang diperkirakan tidak akan hadir di antaranya Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Hanura, Partai Demokrat, Partai NasDem serta Partai Amanat Nasional.

Bisa jadi, dengan ketidak hadiran para anggota DPRD dari partai-partai tersebut membuat paripurna tidak kuorum. Total kursi dari partai yang dikabarkan menolak paripurna itu mencapai 22 orang dari 45 anggota DPRD Kepri.

“Siapa yang hadir akan dipecat partai,” ujar sumber tersebut. Kabarnya, proses pencalonan Isdianto, adik mantan Gubernur Kepri HM Sani belum begitu mulus.

Meskipun nanti kuorum, tampaknya perjalanan Isdianto sebagai wakil gubernur juga masih terjal. "Bisa saja nanti partai atau fraksi di DPRD menggugat, dan prosesnya pasti lama," ujar sumber.

Gubernur Kepri Nurdin Basirun sejak lama memang tampak kurang sejalan dengan Isdianto. Hal itu terlihat saat ia menjabat sebagai Bupati Karimun beberapa waktu lalu. 

Isdianto pada waktu itu diposisikan sebagai staf ahli sebelum ia dimutasi ke Pemerintah Provinsi Kepri. Isdianto juga dinilai masih berada di bawah bayang-bayang abangnya, HM Sani.

Selain itu, sosok Isdianto kabarnya juga tak disetujui Nurdin seratus persen. Selain itu, Nurdin beranggapan, penyerahan nama Isdianto tersebut tak sesuai mekanisme yang ada. Padahal Undang-Undang (UU) Nomor 10 Tahun 2016 menyatakan gubernur mengirimkan dua nama calon kepada DPRD untuk dipilih.

Nama Isdianto muncul dari DPRD Kepri. “Padahal ketika Agus Wibowo mundur, masih ada calon lain yang harusnya disertakan. Karena dua calon. Kalau cuma satu calon berarti tidak sesuai mekanisme,” ucap sumber tersebut.

Selain itu ada kekecewaan terhadap Isdianto yang lebih rapat kepada PDI Perjuangan bukan kepada kubu partai pengusung.

Sementara itu Riny Fitriyanti tampak masih berkeinginan dicalonkan sebagai wakil gubernur Kepri meskipun melawan pamannya sendiri Isdianto.

Sehari menjelang pemilihan wakil gubernur di DPRD Kepri, seseorang mengirimkan surat elekronik mengaku bernama Riny Fitrianti. Dalam pesannya, surat itu untuk disebarluaskan. 

“Untuk mendampingi Gubernur, saya berprinsip rasanya tidak perlu sampai harus memaksakan kehendak. Karena saya berpandangan bahwa mendampingi adalah berjalan seiring, bekerja bersama, bukan melawan atau membangkang kebijakan, terlebih kebijakan itu berdiri pada alur yang benar, pada tempatnya,” tulis Riny.

Tulisan itu disebar melalui email. Sementara itu Riny sendiri tidak bisa dikonfirmasi terkait surat tersebut, apakah benar ia yang menulis atau bukan.

Sementara itu Isdianto sudah menyatakan mundur dari Aparatur Sipil Negara (ASN). Ia diwajibkan mundur dari ASN setelah mencalonkan diri sebagai wakil gubernur. Sebelumnya Isdianto menjabat sebagai Kepala Dispenda Provinsi Kepri.

(snw)

 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews