Illegal Fishing Dibasmi, Susi: Stok Ikan Laut Indonesia Meningkat Jadi 12,5 Juta Ton per Tahun

Illegal Fishing Dibasmi, Susi: Stok Ikan Laut Indonesia Meningkat Jadi 12,5 Juta Ton per Tahun

Proses penenggelaman kapal ikan asing (KIA) illegal fishing di perairan Pulau Tiga, Kabupaten Natuna, Minggu (29/10/2017). (Foto:ist)

BATAMNEWS.CO.ID, Natuna - Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Susi Pudjiastuti mengklaim jika stok ikan Indonesia saat ini naik menjadi 12,5 juta ton per tahun.

Artinya ada peningkatan sejak tahun 2015 lalu yang hanya berkisar 6 hingga 8 juta ton pertahun.

Hal ini diungkapkan saat mengomandoi penenggelaman 33 unit kapal ikan asing Illegal Fishing di Perairan Pulau Tiga, Kabupaten Natuna, Minggu (29/10/2017) siang.

Sebanyak 10 unit kapal ditenggelamkan pada tahap awal. Sisanya akan dilanjutkan di hari berikutnya.

Penenggelaman kapal ini dirancang tidak merusak ekosistem dengan cara dibocorkan lambung kapal. Bangkai kapal nantinya akan menjadi semacam rumpon untuk bertelur ikan.

Susi mengatakan, penenggelaman kapal yang dimulai 2015 lalu itu membuktikan jika Indonesia sangat berdaulat tehadap lautnya mulai dari Sabang hingga Merauke.

"Sesuai intruksi Presiden RI, pak Jokowi untuk menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia, perlu pengawasan lautan sebagai kedaulatan NKRI," tegasnya saat memberikan pidato di atas KRI Karel Sasuitubun 356.

Ia menambahkan, laut telah lama menjadi sumber kehidupan, namun sayangnya tidak dikelola dengan baik.

"Kita tidak akan menyalahkan siapa-siapa, hanya saja mulai saat ini, mari kita rebut momen ini untuk kedaulatan negara kesatuan RI," tegasnya.

Pengawasan dan keamanan laut harus ditingkatkan. Pemerintah RI menurutnya perlu memberikan efek jera pada nelayan luar ilegal untuk tidak lagi mencuri ikan di laut Indonesia.

(fox)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews