BATAMNEWS.CO.ID, Bintan - Program penerbitan akta kelahiran gratis yang digalakkan Pemkab Bintan terancam tidak mencapai target. 

Sebab dari 147 ribu jiwa penduduk yang mendiami 10 kecamatan hanya 68 persen yang mengantongi akta kelahiran yang diterbitkan Dinas Kependudukan dan Catatansipil (Disdukcapil) Bintan.

Sedangkan target yang diberikan Bupati Bintan, Apri Sujadi hingga akhir tahun 2017 ini harus terealisasi sebesar 85 persen. Sehingga dua bulan kedepan, Disdukcapil Bintan harus berhasil menutupi kekurangan sebanyak 32 persen itu.

"Sekitar 32 persen penduduk Bintan belum membuat akta kelahiran. Kami akan menggesanya dengan tenggat waktu dua bulan kedepan," ujar Kepala Disdukcapil Bintan, Yudha Inangsa, kemarin.

Upaya yang dilakukan Disdukcapil Bintan untuk mengejar target itu dengan dua cara. Diantaranya menyiapkan Tenaga Kerja Sukarela Kecamatan (TKSK) sebanyak 40 orang. Mereka akan melakukan sosialisasi dan pendataan di 10 kecamatan.

Kemudian menerapkan sistem jemput bola. Dengan sistem ini TKSK beserta petugas Dsidukcapil akan turun langsung ke rumah warga (door to door). Mereka secara langsung meminta berkas persyaratan pembuatan akta kelahiran kepada warga.

"Dengan cara itulah kami yakin berhasil. Dan sampai akhir tahun mampu mencapai target 85 persen," katanya.

Yudha mengingatkan kembali kepada seluruh masyarakat Bintan. Bagi anak yang berusia lebih dari enam puluh hari atau orang dewasa dan orang tua juga bisa mendapatkan akta kelahiran secara gratis. Bahkan tidak perlu lagi mengikuti sidang-sidang seperti dahulu.

Namun akte kelahiran yang akan diperoleh tidak sama seperti anak berusia dibawah 60 hari. Akta kelahiran itu dinamakan akta kelahiran dispensasi, dengan kode yang berbeda.

"Dulu kalau lewat dari 60 hari harus di sidang. Tapi sekarang akan ditangani Disdukcapil langsung dan tak perlu sidang lagi. Cuma kode akta kelahirannya saja yang beda," ungkapnya.

(ary)