Mabes TNI: Amunisi Senjata yang Dibeli Polri Tajam dan Mematikan

Mabes TNI: Amunisi Senjata yang Dibeli Polri Tajam dan Mematikan

Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayjen Wuryanto. (foto: ist/net)

BATAMNEWS.CO.ID, Jakarta - Markas Besar TNI memastikan 5.932 butir amunisi yang dipesan kepolisian baru-baru ini adalah spesifikasi untuk keperluan militer. Selain mengimpor amunisi, Polri juga memesan ratusan senjata.

Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayjen Wuryanto mengungkapkan ribuan  amunisi spesifikasi TNI itu kini disimpan di gudang Mabes TNI. 

Penyimpanan amunisi dilakukan setelah disepakati dalam pertemuan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto dengan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Kepala BIN Budi Gunawan, Jumat (6/10/2017). 

"Tadi malam amunisi sudah dipindahkan ke gudang amunisi Mabes TNI. Di situ  dijelaskan dalam katalog  bahwa amunisi itu amunisi tajam," kata Wuryanto dalam keterangan pers di kawasan Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Selasa (10/10/2017). 

Menurut Wuryanto, TNI hingga kini belum bisa memberikan izin penggunaan granat tersebut di luar institusi non militer.

Yang mengejutkan, TNI sendiri tidak memiliki spesifikasi amunisi yang dipesan Polri. "Ini luar biasa. TNI sendiri sampai saat ini tidak mempunyai jenis itu," kata Mayjend Wuryanto.

Sebelumnya, pada Jumat malam, 29 September 2017, di Bandara Soekarno Hatta secara mengejutkan ada ratusan senjata impor masuk ke tanah air.

Diketahui, senjata itu diimpor PT Mustika Duta Mas dengan menggunakan pesawat carter model Antonov AN-12 TB dengan Maskapai Ukraine Air Alliance UKL-4024 dan akan didistribusikan ke Brimob Polri.

Kepolisian telah membenarkan senjata itu memang akan dikirimkan ke Brimob. Dengan rincian berupa senjata jenis Arsenal Stand Alone Grenade Launcher (SAGL) kaliber 40x46 milimeter sebanyak 280 pucuk yang dikemas dalam 28 boks atau 10 pucuk per boks.

Berat total senjata ini mencapai 2.212 kilogram. Lalu ada juga amunition castior 40mm, 40x46mm round RLV-HEFJ dengan fragmentasi eksplosif tinggi Jump Grenade.
 
Saat dikonfirmasi mengenai amunisi tajam ini, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto memilih bungkam. Ia enggan menanggapi perihal informasi tersebut.

"Saya enggak mau komentari kalau soal senjata," singkat Setyo di sela-sela acara Apel Kasatwil di Akademi Kepolisian, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (10/10/2017) dilansir liputan6.

(ind)
 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews