Pengamat Pariwisata: Penutupan Kantor Gojek Menambah Derita Batam

 Pengamat Pariwisata: Penutupan Kantor Gojek Menambah Derita Batam

Sejumlah warga melihat kantor Gojek Batam di Pelita dirantai dan digembok (Foto: Yes/Batamnews)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Kepala Dinas Perhubungan Batam Yusfa Hendri menyebutkan, salah satu alasan penutupan Kantor Gojek di Komplek Regency Park, Pelita, karena adanya benturan dan kesalahpahaman dengan pengojek pangkalan sehingga memengaruhi pariwisata di Batam. Namun, pengamat pariwisata punya pendapat berbeda.

“Kondisi ini mempengaruhi pariwisata kita, salah satunya kemarin kejadian salah sasaran di depan Mega Mall, sehingga dinas pariwisata juga koordinasi dengan kami,” kata Yusfa saat penutupan Kantor Gojek di Pelita. 

Namun, pengamat pariwisata Rahman Usman mengatakan, penutupan kantor Gojek di Batam dinilai akan memperburuk image Batam terutama dari segi pariwiasata. Apalagi di saat ekonomi melemah seperti sekarang. 

Rahman menjelaskan, penutupan paksa kantor Gojek memperlihatkan pemerintah tidak pro terhadap rakyat. Seharusnya pemerintah bekerja untuk rakyat. "Jika rakyat nyaman dengan tranportasi online ya ikuti dong," ujarnya kepada Batamnews.co.id, Kamis (5/10/2017). 

Ia menegaskan, yang menentukan semuanya adalah konsumen bukan pemerintah. "Pemerintah hanya fasilitator, mediator dan regulator, kuncinya di konsumen bukan pemerintah," jelas Usman.

Pengurus Kadin Kepri ini menegaskan bahwa penutupan aplikasi ataupun kantor Gojek sangat berdampak kepada peningkatan pariwisata Batam. "Ya jelas berpengaruhlah, akan membuat image negatif terhadap turis," paparnya.

Apalagi penutupan itu diambil di tengah pelemahan ekonomi yang hampir di semua sektor bisnis. "Hotel sepi, yang lain sepi. Ditambah lagi dengan masalah ini, tambah sepilah," katanya.

Menurut Rahman, terkait aturan, semuanya bisa diurus pemerintah. Itulah guna pemerintah di tengah masyarakat. "Ya kalau ilegal, legalkanlah oleh pemerintah sebab masyarakat butuh itu, pemerintah kerja untuk siapa sih?," ungkapnya. 

Selain itu, pihak yang takut disaingi seharusnya introspeksi diri. "Ya introspeksi diri dong, kenapa saya seperti ini. Ugal ugalan lah, ngak bersih lah. Itu yang harus diperbaiki," ujarnya.  

"Jangan kita terus merusak image Kepri ini," jelasnya. 

(Yes)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews