Program Minum Obat Kaki Gajah, Wali Kota Rudi: Saya Rutin Minum

Program Minum Obat Kaki Gajah, Wali Kota Rudi: Saya Rutin Minum

Wali Kota Batam M Rudi saat mengikuti program minum obat kaki gajah di Batam. (foto: ret/batamnews)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Pemko Batam kembali melaksanakan program makan obat filariasis (kaki gajah) massal. Tahun ini merupakan putaran ke-6 pemberian obat pencegahan kaki gajah di Batam.

Kepala Bidang Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan, Sri Rupiati mengatakan putaran ke-6 ini harus dilakukan karena ada tahun yang tidak mencapai target.

"Target World Health Organization (WHO) minimal 65 persen. Kota Batam pada putaran satu sampai tiga belum capai 65 persen. Maka kita harus lakukan putaran ke-6," kata Sri di Tanjunguma Kecamatan Lubukbaja, Rabu (4/10/2017).

Adapun capaian target pada 2013 tahap pertama 51,39 persen. Kemudian tahap dua, Oktober 2013 sebanyak 50,89 persen penduduk Batam yang ikut minum obat. Pada 2014, 54 persen, tahun 2015 tercapai 65 persen, dan terakhir 2016 sampai 73,10 persen.

"Mereka yang tidak minum ini lebih karena ketidaktahuan dan takut karena ada berita-berita yang meninggal dan sebagainya itu. Makanya kita terus sosialisasikan. Di titik yang minim, saya turun langsung untuk beri penjelasan," kata Sri.

Lokasi yang masih minim partisipasi warganya yaitu di Tanjungbuntung Kecamatan Bengkong, Kelurahan Baloi Permai Kecamatan Batam Kota, serta Kelurahan Tanjungriau dan Patam Lestari Kecamatan Sekupang.

Sri mengatakan target warga yang partisipasi minum obat tahun ini minimal 80 persen. Meski dari WHO sudah terima bila capai 65 persen. 

Program makan obat filariasis ini bertujuan untuk mengeliminasi kaki gajah di Indonesia. Target Indonesia bebas kaki gajah 2020, menuju Indonesia Sehat 2030. 

Kepala Dinas Kesehatan, Didi Koesmarjadi mengatakan penderita kaki gajah di Kota Batam sebenarnya tidak terlalu banyak. Tapi karena program pusat, maka disamaratakan guna memutus rantai kaki gajah.

Berdasarkan data yang disampaikan Sri Rupiati, sejak 1992 hingga kini ada 14 penderita kaki gajah kronis. Tiga di antaranya terdeteksi di tahun 2014.

"Yang tiga orang itu umurnya 9 dan 14 tahun. Penyakit ini kan baru terlihat 5-10 tahun, jadi mungkin kenanya sebelum masa pengobatan massal ini," kata dia.

Program makan obat ini didukung penuh Wali Kota Batam, Muhammad Rudi. Ia mengaku rutin makan obat tersebut.

"Ditambah tiga tahun lagi juga tidak apa," kata Rudi.


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews