Cinta Terlarang Dubes Norwegia Bersama Tiga Wanita Indonesia Terbongkar

Cinta Terlarang Dubes Norwegia Bersama Tiga Wanita Indonesia Terbongkar

Stig Ingemar Traavik dan Istri (Foto: Pinterest)

Stig Ingemark Traavik dilucuti titel duta besarnya setelah ketahuan selingkuh dengan tiga wanita ketika bertugas di Indonesia. Padahal, salah satu wanita itu telah bersuami dan Traviik telah memiliki seorang istri.

Mengutip laporan investigasi media Norwegia pada Mei lalu, Vergen Gang (VG), perjalanan cinta terlarang Traviik dimulai pada tahun 2013, setahun setelah dia ditugaskan di Kedutaan Besar Norwegia di Jakarta. 

Selingkuhan pertamanya adalah seorang wanita pemimpin sebuah organisasi non pemerintahan yang bergerak di bidang kebudayaan. Organisasi wanita ini, menurut laporan VG, sebelumnya telah menerima dana bantuan Norwegia untuk proyek kebudayaan sebesar 1,5 juta NOK atau lebih dari Rp 2,5 miliar.

Pada April 2013 wanita ini kembali mengajukan permintaan dana bantuan lagi sebesar 550 ribu NOK atau Rp 930 juta. Dalam dokumen yang diperoleh VG, pengajuan itu disetujui dan ditandatangani oleh Traviik pada Mei 2013 dan uang itu cair. Pengajuan dana ini disebut VG sebelum hubungan asmara keduanya terjalin. 

Baca juga:

Ketahuan Selingkuhi Tiga Wanita Indonesia, Dubes Norwegia Dicopot, Titel Dipreteli dan Dipulangkan

 

Ketika perselingkuhan terjadi, wanita ini ditulis VG kembali mengajukan dana dengan jumlah yang besar, 1,1 juta NOK atau Rp 1,8 miliar langsung kepada Kementerian Luar Negeri Norwegia, tidak lagi melalui Traviik, untuk sebuah proyek kebudayaan.

Pejabat terkait di Oslo yang dikutip VG mengatakan jumlah itu "sangat besar" dan dianggap akan memberatkan Norwegia yang saat itu tengah melakukan pemotongan anggaran negara. Namun dana tersebut cair juga setelah Traviik menulis surat untuk gubernur di Norwegia. Selain itu Traviik yang ketika itu berusia 46 tahun juga menulis kata pengantar pada proposal proyek tersebut.

Menurut VG, pria yang pernah mewakili Norwegia pada Olimpiade 1992 di cabang judo ini mengakhiri hubungan cintanya dengan wanita itu pada tahun 2015. Suami dari seorang wanita Afghanistan ini kemudian menjalin hubungan asmara dengan seorang wanita pengusaha Indonesia.

Wanita pengusaha yang tidak diketahui namanya ini bahkan pernah berjabat tangan dengan Perdana Menteri Norwegia Erna Solberg ketika menyambangi Jakarta pada April 2015 lalu. Traviis dilaporkan VG memuji perusahaan wanita itu di depan Solberg.

Hubungan asmaranya tidak berlangsung lama, Traviik putus. VG menuliskan, wanita pengusaha Indonesia lainnya mulai memasuki kehidupan asmara Traviik pada awal 2016.  
Kisah cinta terlarang Traviik terungkap setelah suami wanita selingkuhannya yang pertama menulis surat ke Kedubes Norwegia. Traviik yang menjadi mualaf ketika bertugas di Afghanistan ini mengakuinya, namun dia bebas dari penyelidikan polisi.

"Saya telah membuat kesalahan. Saya meminta maaf dan bertanggung jawab," kata seperti dikutip VG.
Dia juga mengatakan bahwa tidak ada dana negara yang diselewengkan dalam kasus itu dan tidak ada yang dirugikan. Menurut dia pemberitaan VG dibuat berdasarkan informasi dari orang-orang yang "punya motivasi balas dendam."

Baca juga:

Apindo: Perka 10 BP Batam Matikan Investor

 

VG tidak menyebut nama dan organisasi para wanita Indonesia yang menjalin hubungan asmara dengan Traviik. Namun wanita yang jadi selingkuhan pertama Traviik kepada VG membantah menerima 3 juta NOK untuk pendanaan organisasinya. Dua wanita lainnya menolak berkomentar.

Peristiwa ini ramai jadi buah bibir pada Mei lalu di Norwegia. Banyak orang yang menyayangkan Kemlu Norwegia tidak menyelidiki konflik kepentingan yang terjadi dalam kasus perselingkuhan ini, terutama karena melibatkan penggelontoran uang negara.

"Jika seorang dubes memiliki hubungan dengan wanita di negara dia bertugas, itu bisa dipandang sebagai karakter pribadinya," kata profesor ilmu hukum di University of Oslo, Jan Fridthjof Bernt, dikutip dari media Norwegia Newsinenglish.no.

"Tapi ketika muncul indikasi kasus itu ada konflik kepentingan terkait penyaluran dana publik, maka ini bukan lagi urusan pribadi," lanjut Bernt.

(snw)

 


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews