Investor Malas Masuk Tanjungpinang, Ini Sebabnya

Investor Malas Masuk Tanjungpinang, Ini Sebabnya

Kabid Penyelenggaraan, Pelayanan, Perizinan dan Non-perizinan Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (Foto: Adi/Batamnews)

BATAMNEWS.CO.ID, Tanjungpinang - Permasalahan lahan menjadi alasan utama investor masuk ke Tanjungpinang. Sejumlah lahan diketahui tumpang tindih.

"Sama saya sendiri ada dua, maunya pihak investor ini kita pemerintah menyediakan semuanya, mereka akan masuk, tapi kan ABPD ini kan yang menjadi masalah selalu defisit," kata Agus, Kabid Penyelenggaraan, Pelayanan, Perizinan dan Non-perizinan Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Kota Tanjungpinang, Senin (25/9/2017).

Ia mengatakan, selain pengusaha galangan kapal ada juga beberapa pengusaha rokok juga tertarik untuk berinvestasi di Tanjungpinang. Namun itu baru wancana saja, karena dikawasan FTZ Dompak ada permasalahan tumpang tindih lahan milik warga.

"Untuk lahan mereka mencari sendiri serta menyelesaikan permasalahan yang ada," katanya.

Sementara untuk perusahan galangan kapal di Kampung Bulang, Kecamatan Tanjungpinang Timur. Kata Agus, di daerah tersebut sudah tidak memungkinkan lagi untuk beroperasi, nantinya akan dipindahkan ke Tanjung Moco.

"Izin mereka hingga akhir Desember ini, sudah tidak bisa diperpanjang lagi, Ini kan sangat merugikan, sementara tata ruang kita ini kan sudah berubah," ujar dia.

Ia menuturkan, nantinya Pemerintah Kota Tanjungpinang merencanakan tata ruang akan diarah ke Tanjung Moco, tapi ini tentunya mucul permasalahan baru terhadap di Internal Perusahaan Kapal tersebut.

"Karena apa Mereka sudah memasukan investasi bukan sedikit disitu," kata dia.

Sebelumnya Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Kota Tanjungpinang, Bobby Jayanto berang melihat hampir 10 tahun BP Kawasan Tanjungpinang berdiri tidak bisa menarik investor ke Kota Tanjungpinang, hal ini pihaknya menilai bahwa dari segi infrastrukur Kota Tanjungpinang tidak siap.

"Sekarang investor dari luar masuk, saya pun sudah banyak membawa investor masuk, tapi ketika mereka mepertayakan infrastruktur seperti gudang dan pelabuhan mau jawab apa kita, malu kita bawa mereka," kata Bobby.

Kemudian lanjut Bobby kalau masalah lahan Tanjungpinang masih luas, tapi ini masalah infrastrukturnya, seperti pelabuhan barang di Batu 6 saja dari pihaknya masih usia kecil hingga saat ini tidak ada mengalami perubahan pengembangan.

"Pelabuhan yang di Dompak aja 10 tahun tak siap-siap, malu kan kita, ketika mereka bertanya kita tak bisa menjawab bukan kapasitas kita menjawab, yang bisa menjawab itu pemerintah," ujar Bobby.

(adi)

 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews