BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Menjadi langganan banjir, relokasi SMPN 28 menjadi prioritas yang akan dilakukan tahun depan. Kondisi sekolah yang sering tergenang banjir, membuat siswa lebih sering bersih-bersih daripada belajar.

"Inikan tidak bagus untuk pendidikan mereka, makanya tahun depan kita harus bangun sekolah di lokasi yang baru," ujar Kepala Dinas Pendidikan, Muslim Bidin, Jumat (22/9/2017).

Rencananya untuk relokasi SMPN 28 ini, pihaknya membutuhkan anggaran mencapai Rp 6 miliar. Sebelumnya Pemko berencana menimbun lokasi tersebut. Namun karena kurang efektif, sekolah akhirnya direlokasi.

Mengenai lokasi baru sekolah, pihaknya baru saja meninjau lokasi yang berada di depan SDN 009 Batam kota, Perumahan Botania I. 

"Lahannya baru saja saya tinjau kemarin, ada kurang lebih satu hektar," kata Muslim. 

Menanggapi perencanaan itu, Walikota Batam, Muhammad Rudi juga berpendapat sama. Menurutnya keadaan sekolah yang sering tergenang banjir sangat 
merugikan siswa yang bersekolah di SMPN28 tersebut. 

"Tahun depan sudah dibangun, soal anggaran gampang itu, yang terpenting tahun depan mereka tidak menghuni sekolah banjir itu lagi," kata Rudi.

Beberap waktu lalu, akibat banjir yang ada di SMPN 28 Batam membuat aktivitas belajar mengajar ditunda selama seminggu, peralatan sekolah seperti komputer, buku dan infokus rusak parah.

Rudi menyebutkan tahun ini pihaknya mendapatkan hibah kavling dari salah satu pengembang terkemuka di Batam. Total luasan tanah yang diterima Pemko Batam mencapai 1,8 hektar di tiga lokasi yang berbeda. 

"Saya bisa bangun SD, SMP di lahan tersebut. Satu kavling luasnya enam ribu meter," sebutnya.

Ia mengungkapkan sesuai rencana awal tahun depan, anggaran Dinas Pendidikan Kota Batam hanya digunakan untuk pembangunan sekolah baru dan ruang kelas baru. 

"Yang lain ditunda saja, yang tidak penting kita potong saja alihkan ke pembangunan sekolah," jelasnya.

Tahun ini Pemko Batam berencana membangun tiga SMPN dan satu SDN. Selain itu pihaknya juga akan melanjutkan pembangunan 10 sekolah mangkrak beberapa tahun lalu. 

"Untuk yang 10 sekolah itu kita masih menunggu berkasnya dari dinas tata kota yang lama," kata dia. 

(ret)