Ini Sindiran Warga Soal Dugaan Diskriminasi Layanan Telkomsel di Natuna

Ini Sindiran Warga Soal Dugaan Diskriminasi Layanan Telkomsel di Natuna

Proses instalasi BTS Telkomsel di Kantor Pemerintah Kabupaten Natuna di Bukit Arai, Ranai, Natuna, Kepulauan Riau. (Foto: ist)

BATAMNEWS.CO.ID, Natuna - Pengguna layanan internet selular Telkomsel di pusat kota Kabupaten Natuna mengeluh.

Telkomsel yang dikabarkan melakukan pengembangan jaringan ke pinggir kota dan pedesaan malah membuat penurunan kualitas layanan di tengah kota (down).

Akibatnya, masyarakat terkendala layanan internet yang berkualitas buruk. Selama ini  provider anak perusahaan PT. Telkom ini menjadi andalan warga.

"Nggak jelas ini sekarang. Mau buka google di hape aja, nggak bisa. Udah berapa bulan ini. Hilang timbul jaringan internetnya," ujar Imam, salah seorang warga, Jumat (22/9/2017).

Dikatakan Imam, lokasi-lokasi layanan Telkomsel yang tercover sejak penambahan kapasitas di kawasan pinggiran (outer) malah membuat kacau layanan mereka di tengah kota. 

Apalagi warga menduga ada diskriminasi layanan. Lokasi seperti bandara, perumahan Pemda dan perumahan DPRD di Puak serta kantor bupati punya sinyal baik.

"Kalau wilayah dekat bandara, Jalan Soekarno-Hatta, bagus. Di daerah perumahan DPRD dan Pemda bagus. Kantor bupati mantap,"

"Tapi di tengah kota seperti Batu Ampar, Air Kolek, Ranai Darat, Air Lakon udah balik ke zaman 90-an. Kita semua pusing pakai Android karena jaringan internetnya stabil cuma tengah malam. Mungkin khusus untuk makhluk gaib," celetuknya.

Warga lain, Novita mengaku pernah menanyakan hal ini ke pihak Telkomsel. Kendati demikian ia menilai alasan yang diberikan tidak memuaskan.

"Alasannya karena pemakaian di area-area tertentu itu tidak banyak makanya bagus. Cuma kita sesalkan di tengah kota selama ini bagus. Cuma udah berapa bulan layanan menurun malah nggak ada solusi. Katanya pemakai banyak di kota makanya lemot dan kita disuruh nunggu palapa ring. Emang solusi jangka pendeknya nggak ada?," ujar wanita yang mengaku berprofesi sebagai guru ini.

Presiden Jokowi sebenarnya sudah menginstruksikan jajaran direksi Telkom Group untuk merancang akselerasi percepatan pembangunan telekomunikasi di Natuna.

Sebanyak 10 tower BTS tahap awal pada 2016 lalu sudah ditambah di Kabupaten Natuna. Layanan tersebut menjangkau Serasan, Midai, wilayah pinggiran (outer) Ranai hingga markas baru TNI di Bunguran Selatan. Namun sayangnya kualitas layanan di tengah kota menjadi menurun.

Terkait hal ini, Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Natuna, Raja Darmika mengaku masih menunggu hasil kerja Telkomsel.

"Iya memang mereka (Telkomsel) sebelum akhir tahun katanya mau rampungkan jaringan tower yang akan terhubung ke Sambas. Kita tunggu saja. Kalau nggak juga baru kita komplain," kata Raja Darmika.

Sebelumnya, Komisaris Utama PT. Telkom Group Hendri Saparini sudah menegaskan akses data dan jaringan broadband di wilayah terdepan NKRI ini menjadi prioritas mereka. PT. Telkom melalui Telkomsel akan melakukan hal itu.

"Infrastruktur jaringan broadband sudah disiapkan. Yang jelas jika ini rampung internetan di Jakarta dengan di Natuna sama kencangnya," janji Hendri dalam kunjungannya ke Ranai beberapa waktu lalu.

(fox)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews