Soal PKI, Menhan: Tutup Buku dan Diam Semua

Soal PKI, Menhan: Tutup Buku dan Diam Semua

Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu. (foto: ist/net)

BATAMNEWS.CO.ID, Jakarta - Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu mengatakan, agar pihak-pihak yang dianggap menjadi korban 65 tidak memprovokasi dengan mengadakan pertemuan atau kegiatan lainnya. Hal ini untuk menghindari tindakan balasan atau reaksi dari pihak lain.

Ryamizard berharap, masa lalu biarlah menjadi masa lalu, dan tidak perlu diungkit-ungkit kembali. Dia meyakini, peristiwa kelam tersebut ada yang salah dan ada yang benar.

"Kalau diungkit-ungkit ada reaksi lain, kalau tidak ada, udah jangan diungkit-ungkit, mari kita bangun bangsa ini, negara ini," ujarnya di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Rabu (20/7/2017).

Meski demikian, Ryamizard enggan menjawab kemungkinan pemerintah membuat kebijakan agar isu tersebut tak terus menerus diungkit ke publik. Dia mengaku enggan berbicara mengenai hal itu.

"Tutup buku tentang PKI, tutup buku, mari kita ke depan, janganlah inilah, HAM-lah, bubarkan teritorial, ini menancing-mancing namanya, ya enggak boleh, sudahlah, diam semua, tutup buku buat yang baru, mari kita bangun negara ini, mari kita bela negara," tandasnya.

Selain itu, Ryamizard Ryacudu mengaku mendukung pemutaran film sejarah pengkhianatan Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia (G30S PKI).

Ryamizard mengingatkan, film sejarah yang diputar tersebut sesuai dengan fakta sejarah.

"Enggak apa-apa (diputar), pelajaran bagi kita semua," katanya.

Ryamizard berharap, nantinya film yang sudah lama tidak tayang tersebut bisa ditonton dan dinikmati oleh kalangan masyarakat. "Siapa saja yang mau nonton siapa saja, enggak usah dipaksa-paksa," ujarnya.

(ind)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews