BATAMNEWS.CO.ID,Batam- Lahan tidur sebanyak 5 ribu hektar masih menjadi penanganan BP Batam, lahan tersebut terdiri dari 2.465 lokasi yang tersebar di kota Batam. 

Berbagai kendala yang dihadapi BP Batam membuat lahan tersebut belum juga dapat diselesaikan penanganannya dengan cepat. 

Deputi III BP Batam, RC Eko Susanto Budianto mengatakan dari 5 ribu hektar tersebut ada yang dapat dievaluasi dan ada yang tidak dapat dievaluasi. 

"Masih ada kendala yang membuat penanganan lahan tidur," ujar Eko, Kamis (14/9/2017). 

Diantaranya ada 1.609 lokasi dengan total 3.282 hektar yang belum dapat dievaluasi, diantaranya karena 597 lokasi belum ada Hak Pengelolaan Lahan (HPL), ada 34 lokasi yang masih sengketa/overlap, 62 lokasi masih aset pemerintah, 9 lokasi masih piutang Uang Wajib Tahunan (UET) dan terakhir ada 907 lokasi belum prioritas. 

"Yang belum dievaluasi karena berbagai hal, ada yang tidak ada HPL, masih sengketa, dan yang lainnya maka belum dapat dievaluasi," kata Eko. 

Kemudian untuk yang sudah dapat dievaluasi, Eko menjelaskan ada lahan yang sudah dapat dievaluasi diantaranya 30 alokasi dibatalkan, 96 proses membangun dan perizinan, 14 akan dipanggil melalui media massa, 118 status lahan ditingkatkan, 598 tahap inventaris fisik. 

"Tindakan yang dilakukan masih tetap sama, dengan pemanggilan melalui media massa, karena banyak juga perusahaan yang tidak hadir karena belum dapat informasi pemanggilan," kata Eko.

(ret)