Komplotan Pencuri Sawit di Koto Gadang Kian Meresahkan, Polisi Seolah Tak Berdaya

Komplotan Pencuri Sawit di Koto Gadang Kian Meresahkan, Polisi Seolah Tak Berdaya

BATAMNEWS.CO.ID, Koto Gadang - Sejumlah RAM atau tempat penampungan dan penimbangan sawit di Koto Gadang, Kecamatan Koto Besar, Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat, yang diduga ilegal tak tersentuh hukum.

Keberadaan RAM-RAM yang merugikan masyarakat petani sawit itu dibiarkan beroperasi. Polisi seolah-olah tak berdaya. Aksi pencurian masih terus marak.

“Ada tiga RAM di Koto Gadang dibiarkan begitu saja, para pelaku pencurian diduga menjual hasil curian mereka ke RAM-RAM tersebut,” ujar sebuah sumber kepada batamnews.co.id, Kamis (14/9/2017).

Beberapa kali aksi pencurian menjual ke RAM tersebut pernah terbukti. Bahkan hal ini sudah menjadi rahasia umum bagi masyarakat Koto Gadang.

“Tapi tidak ada tindakan dari aparat terkait,” ujar dia. Aksi pencurian sawit di Koto Gadang masih terus marak. Petani pun merasa sangat dirugikan akibat ulah para sampah masyarakat tersebut.

Bahkan mereka beraksi secara terang-terangan dan bermodus seperti petani yang sedang panen. Para pencuri ini tentu saja menggunakan kendaraan roda empat yang kuat dugaan difasilitasi jaringan pencurian sawit.

Kanit Reskrim Polsek Sei Rumbai Iptu Syafrinaldi mengaku sudah berupaya menekan aksi pencurian di Koto Gadang. 

“Saya bahkan tidur di rumah warga untuk mengintai pencurinya,” ujar dia ketika dihubungi batamnews.co.id.

Warga Koto Gadang sudah sangat resah dengan aksi pencurian ini. Bahkan warga mengancam akan menggunakan cara-cara anarkis untuk membasmi para jaringan pencurian sawit ini.

Beberapa hari lalu para pelaku pencurian sawit itu berhasil dipergoki petani. Ada tiga pelaku yang diketahui bernama Harto, Putra, dan Ardi. Saat dipergoki juga disita sejumlah barang bukti berupa sawit puluhan tandan, arit pemanen sawit. 

Pelaku sempat diantara ke Polsek Sei Rumbai namun penyidik meminta warga mencukupi barang bukti. "Kami terpaksa balik lagi," ujar warga.

Kapolres Dharmasraya AKBP Rudy Yulianto hingga saat ini belum bisa dikonfirmasi terkait maraknya aksi pencurian sawit milik petani tersebut.

(snw)

 

Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews