Deflasi di Kepri Capai 0,5 Persen Pascaturunnya BBM Januari Lalu

Deflasi di Kepri Capai 0,5 Persen Pascaturunnya BBM Januari Lalu

Ilustrasi deflasi

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Provinsi Kepri di bulan Februari mengalami deflasi 0,5 persen (mtm) atau 5,58 persen (yoy). Turunnya harga bahan bakar awal Januari lalu menjadi alasan terjadinya deflasi tersebut. Selain itu gejolak harga di pasaran juga tak terjadi.

“Bulan lalu sebesar 0,32 persen mtm atau 6,39 persen yoy, sekarang 0,5 persen,” kata Kepala Kantor Bank Indonesia Kepri Gusti Raizal Eka Putra, baru-baru ini.

Angka deflasi ini lebih tinggi daripada angka deflasi nasional. Deflasi nasional mencapai 0,36 persen (mtm) atau 6,29 persen (yoy). Dari hitungannya,  kelompok administered price menjadi penyumbang deflasi sebesar 1,59 persen (mtm) dengan andil minus 0,34 persen.

Selain itu pengetatan pengawasan harga elpiji 3 kg melalui inspeksi langsung dan operasi pasar terbukti cukup efektif yang berpengaruh pada harga BBM rumah tangga menyatatkan deflasi pada bulan laporan.

Sementara koreksi harga yang signifikan pada kelompok volatile food mendorong deflasi 2,97 persen (mtm) dengan andil minus 5,8 persen.

“Berkurangnya gangguan distribusi akibat faktor cuaca juga turut mendorong kelancaran distribusi barang, khususnya bahan makanan ke Kepri. Selain itu pelaksanaan penyaluran Raskin selama periode Januari-Februari mampu meredam gejolak harga beras di pasaran,” kata dia kepada media centre.

Capaian itu di bawah rata-rata historis inflasi Februari periode 2011-2014 dengan inflasi 0,23 persen (mtm). Penurunan laju inflasi volatile food disebabkan meredanya tekanan harga aneka cabai karena panen di sentra produksi serta meningkatnya pasokan sayur-sayuran dan komoditas ayam buras.

 

[snw]

Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews