Disdik Batam Kurangi Pengadaan Alat Peraga untuk Sekolah, Ini Alasannya

Disdik Batam Kurangi Pengadaan Alat Peraga untuk Sekolah, Ini Alasannya

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Batam, Muslim Bidin. (foto: batamnews)

BATAMNEWS.CO.ID,Batam - Pemerintah Kota (Pemko) Batam mengurangi belanja alat peraga juga penunjang lain pada 2018 mendatang. Upaya tersebut untuk membangun lebih banyak infrastruktur sekolah, baik Ruang Kelas Baru (RKB) maupun Unit Sekolah Baru (USB).

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Batam, Muslim Bidin mengatakan, pegadaan alat penunjang banyak yang sasarannya tidak jelas dan bahkan jarang terpakai.

"Kalau untuk RKB dan USB kan jelas, sesuai dengan RPJMD wali kota bahwa setidaknya membangun 6 RKB tiap tahunnya," ujar Muslim, kamis (24/8/2017).

Ia mencontohkan, seperti alat penunjang olahraga yang sejatinya bisa menggunakan media sekitar dan mudah didapat. "Tali untuk olahraga mudah didapat, jadi tidak perlu dianggarkan, itu salah satu contohnya," kata Muslim.

Selain itu, untuk alat peraga Ilmu Pengetahuan Alam, jarang sekai digunakan dan biasanya hanya disimpan dalam lemari sekolah. 

"Ada beberapa sekolah seperti ini. Saya tanya kok simpan di lemari dan masih dalam kotak, katanya pakainya sekali setahun saja, kan ini sayang," jelasnya.

Kemudian laptop penunjang untuk guru mengajar juga akan dikurangi atau bahkan ditiadakan. Ia menilai, pengadaan ini tak terlalu penting karena rata-rata guru sudah punya laptop masing-masing. Menurutnya, pengadaan alat bantu atau peraga selama ini juga membuat guru malas dan minim kreatifitas.

"Alat-alatnya sering kita siapkan, jadinya begitu, guru tak punya inisiatif sendiri," ungkapnya.

Ia mengungkapkan, setiap tahun pengadaan alat penunjang atau peraga nilainya cukup besar dengan nominal miliaran. Tahun ini sekitar 4 miliar, sementara tahun-tahun sebelumnya bahkan ada yang lebih dari 10 miliar. Sehingga daripada untuk alata peraga lebih baik uangnya digunakan untuk RKB ataupun USB.

"Satu RKB sekitar Rp 200 juta, kalau 1 miliar 5 ruang kelas baru. Nah, kalau begini kan persoalan PPDB selama ini walau tak tuntas paling tidak tereliminir," katanya.

Setiap tahun persoalan PPDB selalu muncul, pertumbuhan peserta didik meningkat 20 persen. Tahun ini Sekolah terpaksa menggunakan ruangan Lab maupun perpustakaan untuk menjadi ruangan kelas.
 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews