Terungkap, Beras Lokal Dioplos dengan Beras Impor Dikemas Pakai Karung Bulog

Terungkap, Beras Lokal Dioplos dengan Beras Impor Dikemas Pakai Karung Bulog

Beras impor ilegal yang ditangkap Mabes Polri beberapa waktu lalu (Foto: Batamnews)

BATAMNEWS.CO.ID, Tanjungpinang - Beras Bulog diduga sengaja dioplos dengan beras impor di Kepulauan Riau. Praktik curang ini sudah jamak terjadi. Hanya saja aparatur setempat tak menunjukkan sikap tegas.

Beras Bulog tersebut biasanya dicampur dengan beras impor ilegal dari Thailand dan Vietnam. Kemudian dikemas dengan karung beras Bulog agar tak kentara.

Dan dijual dengan harga tinggi di pasaran. Praktik semacam ini sudah berlangsung di sejumlah daerah di Kepri seperti di Batam, Tanjungpinagn, Karimun. Para pelaku dengan leluasa melakukan itu setelah kongkalingkong dengan aparat terkait.

Informasi di lapangan para pemain beras tersebut diantaranya Ks dan Al. Para pemain beras ini sudah cukup tersohor dan sudah lama bermain beras tersebut.

 Kepala Bulog Sub Divre Tanjungpinang, Jaka Santosa mengaku belum mengetahui hal itu, namun ia tak berwenang menindak.

Kata Jaka, fungsi pengawasan dan penindakan itu ada dipemerintah melalui Disperindag, Satgas Pangan dan BPPOM serta dari pihak kepolisian.

"Jujur saja, mengenai masalah itu kami belum tahu dan belum mendapatkan laporan, tugas kita hanya mendistribusi kan beras ke daearah dan menstabilkan harganya. Kalau pengawasan dan penindakan mereka lah berwenang," ujar Jaka kepada batamnews.co.id, Kamis (10/8/2017). 

Kendati demikian, Jaka berjanji, tidak segan-sega mengambil tindakan tegas apabila ada para pedang yang tergabung dalam Rumah Pangan Kita (RPK) melakukan pengoplosan dan mengunakan karung beras Bulog untuk mendagangkan beras dari luar.

“Kalau ada kedapatan seperti itu, kita akan putus kerja samanya," katanya.

Sementara itu, untuk persediaan beras saat ini, Kata Jaka, tidak ada masalah dan stok beras digudangnya masih cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Tanjungpinang, Bintan, Lingga dan Anambas serta Natuna hingga Desember 2017 mendatang.

"Persediaan beras saat ini digudang ada sebanyak 300 ton dan itu juga dalam waktu dengan ini akan datang lagi sebanyak 600 ton," ujar Jaka.***

(adi)

 


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews