4.280 Ekor Murai-Kacer Tangkapan BC Diduga Hilang, Karantina: Kami Hanya Meneliti

4.280 Ekor Murai-Kacer Tangkapan BC Diduga Hilang, Karantina: Kami Hanya Meneliti

Kepala Kantor Balai Karantina Pertanian kelas 1 Batam, Suryo Irianto Putro (tengah) saat jumpa pers soal dugaan hilangnya ribuan burung tangkapan. (foto: ret/batamnews)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Sebanyak 4.280 ekor burung jenis murai dan kacer diduga hilang setelah ditangkap oleh pihak Bea dan Cukai Tipe B Batam pada 21 Juli 2017 lalu. Hal ini disinyalir menyebabkan kerugian negara senilai miliaran rupiah. 

Menanggapi hal tersebut, Kepala Kantor Balai Karantina Pertanian kelas 1 Batam, Suryo Irianto Putro mengatakan bahwa pihaknya hanya melakukan pengujian terhadap 200 sampel dari jumlah burung yang telah ditangkap. 

"Berdasarkan surat permohonan dari Bea Cukai, kami mengambil 200 sampel di kantor Bea Cukai, kemudian kami teliti di kantor," ujar Suryo Irianto Putro saat konferensi pers, Senin (31/7/2017). 

Dan hasil dari penilitian sampel yang diuji oleh pihak karantina, semuanya negatif dari avian influenza (Flu burung). 

"Semuanya negatif, kemudian langsung kami laporkan ke pihak bea cukai," kata Suryo.

Suryo mengatakan bahwa berdasarkan UU, setiap instansi terkait dapat melakukan penyitaan. Namun, mengapa ditahan oleh pihak Bea Cukai, karena alasan keterbatasan dana maka diputuskan ditahan di Bea Cukai. 

"Membutuhkan dana yang cukup besar dalam operasional sehari-hari ribuan burung tersebut, setidaknya dibutuhkan Rp 5 juta per hari untuk memberi makan burung-burung tersebut, sehingga diputuskan ditempatkan di sana," katanya.

Suryo juga mengakui bahwa saat pengambilan sampel untuk pengujian, setengah dari burung yang telah ditahan sudah dalam keadaan mati. 

"Setengahnya sudah mati, kemungkinan besar karena dalam keadaan berdesak-desakan di dalam keranjang, karena dalam satu keranjang yang kecil terdapat 20 ekor burung, bisa juga karena stres," kata dia.

Sebanyak 4.280 burung kacer dan murai yang disita petugas Bea dan Cukai Batam pada 20 Juli, itu, berasal dari Malaysia.  
 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews