BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Tim Unit Pemberantasan Pungli (UPPL) BP Batam yakin kasus Dedi Suherli (DS) dalam proses penyelidikan pihak Polda Kepri. Hal itu disampaikan Ketua UPPL Fatdjeri Razi kepada batamnews.co.id di Kantor BP Batam, Senin (24/7/2017) siang. 

Fatdjeri mengatakan, membersihkan praktik pungli diinternal BP Batam sudah menjadi tugas UPPL. Tugas tersebut langsung datang pimpinan BP Batam. 

"Ya semua kita komitmen membersihkan pungli, termasuk pimpinan kita, kan mereka yang kasih tugas jadi mereka juga otomatis berkomitmenlah untuk memberantas pungli ini," ujarnya di ruang Rapat SPI Gedung Anex II BP Batam, Batam Center.

Ia melanjutkan, kasus DS sudah dalam proses penyelidikan polisi. Ia tidak bisa memberikan keterangan siapa saja saksi yang telah dipanggil untuk diperiksa. Pasalnya semuanya diserahkan ke Polda. "Kita hanya bisa berikan keterangan kalau sekarang wewenang polda. Tetapi kami yakin ini kasus masih jalan prosesnya," ujar Fatdjeri.

Fatdjeri menjelaskan, kasus DS berawal dari aduan kepada UPPL. Kemudian dilakukan penelusuran dan mengamati secara cermat selama 20 hari sebelum akhirnya dilakukan OTT. "Kita klarifikasi juga bahwa tidak ada paksaan pengaduan atau suap menyuap terhadap pengadu tidak ada," ujar dia. 

Ia mengungkapkan, UPPL melakukan beberapa upaya untuk memberantas pungli diinternal BP Batam seperti menciptakan sistem online dalam pengurusan lahan. "Jadi tidak ada lagi yang tatap muka dalam mengurus lahan," ujarnya.

Selain itu, ia mengatakan belum bisa ditebak apakah ada dugaan pelaku yang lainnya di pegawai internal BP Batam. Karena semuanya masih dalam proses penyelidikan. 

"Yang jelas tim kita akan terus memantau, untuk dugaan pelaku yang lainnya ya kita lihatlah hasil penyelidikan Polda nanti," katanya.

UPPL merupakan turunan dari perpres tentang pembentukan saber pungli, dimana UPPL nama yang digunakan untuk tim saber pungli berada di internal BP Batam.***

(yes)