Satgas Importir Terbentuk, Apindo Kepri Cemas Harga-harga Melambung

Satgas Importir Terbentuk, Apindo Kepri Cemas Harga-harga Melambung

Aktivitas pelabuhan Batu Ampar Batam yang menjadi salah satu pintu masuk barang impor (Foto: Istimewa/Batamnews)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kepulauan Riau mengeluhkan program penertiban importir berisiko tinggi yang dinilai berdampak terhadap harga kebutuhan pokok. 

“Apindo khawatir harga kebutuhan hidup melambung tinggi dan terganggunya aktivitas pabrik pendukung yang skala kecil-kecil. Ini perlu diantisipasi,” ujar Ketua Apindo Kepri, Ir. Cahya, kepada batamnews.co.id, Selasa (25/7/2017). 

Apindo, kata Cahya, banyak mendapat keluhan mengenai program yang diputuskan pada 12 Juli 2017 tersebut.

Ketua Apindo Kepri Ir. Cahya (Foto: dok. pribadi)

 

“Kami sudah mendapat banyak keluhan. Dan akan coba kami koordinasikan dengan instansi-instansi berkait,” ujar dia. 

Cahya mengatakan, pemerintah telah membentuk Satuan Tugas Importir Berisiko Tinggi. Dampaknya, semua pintu masuk ke seluruh pelabuhan di Indonesia menjadi merah. “Barang-barang jadi susah masuk,” kata dia.

Cahya tak menepis bahwa, dampaknya cukup besar terhadap Batam. “Semua barang-barang mendadak hilang dan harga-harga mulai naik semua. Ini perlu diwaspadai, karena tentu akan berdampak terhadap biaya hidup,” tuturnya.

Apindo pun berharap ada koordinasi antara instansi terkait agar sektor-sektor tertentu aja  yang dititik beratkan, kemudian barang-barang pendukung pabrik ataupun barang-barang lainnya bisa lancar seperti sedia kala. 

Saat ini mungkin karena ada pemeriksaan ketat sehingga sejumlah ekspedisi enggan memasukkan barang. “Pabrik-pabrik berskala kecil juga terdampak,” kata dia.

Program penertiban importir berisiko tinggi ini melibatkan sejumlah aparat terkait. Selain Bea Cukai, KPK, Kepolisian, TNI, PPATK, Kemendag, serta Kejagung juga turut dilibatkan dalam program tersebut.***

 


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews