Tokoh Agama dan Ormas Desak Polisi Tindak Tegas Kejahatan di Jalan

Tokoh Agama dan Ormas Desak Polisi Tindak Tegas Kejahatan di Jalan

Ilustrasi. (foto: ist/net)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Aksi kejahatan jalanan yang terjadi di Batam belakangan membuat masyarakat takut untuk keluar rumah.

Ribuan netizen yang tergabung di media sosial menuliskan komentar agar pihak kepolisian menangani serius aksi kejahatan setelah dua mahasiswa STT Real Batam, Astriani dan Angki Piter menjadi korban begal pada Kamis (20/7/2017) pukul 22.30 di Bukit Daeng, Mukakuning.

Mereka menyebutkan, aksi begal dan jambret saat ini makin sadis.

Tokoh ormas dan tokoh agama ormas mendesak pihak kepolisian menangani begal secara serius dan menindak tegas.

"Kami memang risih dengan maraknya begal, jambret yang semakin beringas tanpa rasa iba hingga sudah banyak korban dan saat ini FKPPI sudah membentuk satgas khusus untuk membantu penegak hukum," ujar Anton Ketua FKPPI Kota Batam saat dihubungi melalui telepon, Sabtu (22/7/2017).

Anton menyebutkan, di Aceh dan Sumatera Barat pelaku begal dididik di batalyon setempat. Namun, jika cara tersebut tidak berhasil, FKPPI mendukung TNI Polri bertindak tegas.

Anton menyebutkan, masalah begal bisa terjadi akibat masalah di keluarga, ekonomi serta mental sehingga perlu dicari jalan keluarnya bersama-sama.

Ketua Badan Pekerja Daerah Gereja Bethel Indonesia Provinsi Kepri Pdt Feri Pandiangan mengatakan, persoalan kejahatan di jalan ini disebabkan banyak faktor diantaranya ekonomi dan kecemburuan sosial yang tinggi sehingga para pelaku kejahatan nekat.

Ia mengajak aparat dan pemerintah bersama-sama bersinergi mencari jalan keluar. Dan masyarakat harus siap melaporkan hal-hal yang di lingkungannya.
 
"Mengajak masyarakat menjaga lingkungan dan untuk aparat hukum tindak tegas para pelaku kejahatan serta memperhatikan soal makin banyaknya pengangguran agar kejahatan bisa mengurangi," pungkasnya.

 

 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews