ATB Didaulat Jadi Pembicara di Event Internasional INDOWATER 2017

ATB Didaulat Jadi Pembicara di Event Internasional INDOWATER 2017

President Director PT Adhya Tirta Batam (ATB) Ir Benny Andrianto MM foto bersama bersama narasumber di ajang Indonesia water (Indowater) 2017 di Jakarta Rabu (12/7/2017). (foto: ist/ATB)

BATAMNEWS.CO.ID, Jakarta - PT Adhya Tirta Batam (ATB) menunjukkan kualitas dan eksistensinya sebagai perusahaan air bersih dalam ajang bergengsi bertajuk Indonesia Water (INDOWATER) 2017 Expo & Forum.

Acara yang digelar selama tiga hari mulai 12-14 Juli 2017 di Hall A dan B Jakarta Convention Center Jakarta tersebut diikuti 670 peserta dari 35 negara diantaranya Australia, Jepang, Malaysia hingga Singapura. Acara itu diperkirakan dihadiri 10.000 pengunjung.

Hadir pada kesempatan tersebut, President Director PT Adhya Tirta Batam (ATB) Ir Benny Andrianto MM yang juga Ketua Departemen Kemitraan DPP Perpamsi, Engineering Director ATB Paul Bennett serta Kepala Kantor Air dan Limbah BP Batam Binsar Tambunan serta para peserta diskusi dalam forum tersebut.

Dalam sesi diskusi bertajuk "Masa Depan Partisipasi Swasta: Pengalaman, Pembelajaran dan Harapan ke Depan" tersebut, Paul Bennett memaparkan keberhasilan ATB dalam mengelola air di Batam hingga permasalahan yang dihadapinya. Diantara ketersediaan air baku hingga pertambahan jumlah penduduk di Batam yang tidak imbang dengan ketersediaan air baku.

"Batam itu sangat unik dan memiliki karakteristik yang berbeda dibandingkan daerah lainnya di Indonesia. Batam tidak memiliki sungai maupun air dari pegunungan, namun mengandalkan air hujan sebagai sumber air baku yang ditampung dalam lima waduk," terangnya.

Meski demikian, tambahnya, dari keterbatasan tersebut membuat ATB harus "memutar otak" agar bisa menyediakan air bersih yang layak bagi 260 ribu-an pelanggannya.

Satu diantara yang merupakan terobosan teranyar dari ATB adalah, mengurangi angka kebocoran hingga 15,11 persen melalui sistim SCADA yang sudah terintegrasi dengan baik.

"Sehingga air yang tadinya terbuang percuma bisa dihindari, itulah salah satu faktornya kenapa ATB sejak beberapa tahun terakhir tidak mengajukan kenaikan tarif," jelas Paul lagi.

Sementara itu, Kepala Kantor Air dan Limbah BP Batam Binsar Tambunan mengatakan kiat-kiat yang sudah dilakukan oleh ATB dalam mengurangi angka kebocoran tersebut perlu diberikan apresiasi.

Mengingat, air yang telah diproduksi dan dialirkan ke pelanggan namun saat di tengah jalan mengalami kebocoran akan menimbulkan kerugian secara finansial jika dihitung dalam jangka waktu tertentu.

"Akan tetapi dengan adanya sistem SCADA ini, ATB bisa menekan budget lebih efisien dalam melakukan perbaikan ataupun mengganti jaringan pipa. Hal-hal itu merupakan sistem yang sangat bagus,"jelasnya.

Dalam kesempatan yang sama President Director PT Adhya Tirta Batam (ATB) Benny Andrianto mengatakan forum diskusi yang digelar merupakan hal yang sangat positif.

Dimana salah satu topik dalam pembicaraan tersebut adalah adalah tentang sharing knowledge tentang pengelolaan air minum oleh pihak swasta.

Oleh sebab itu, sejumlah narasumber dari berbagai pihak mulai dari kementerian, pemerintah, regulator serta para peserta maupun Investor terlihat hadir dalam forum diskusi tersebut.

"Event ini juga dihadiri oleh PDAM se-Indonesia sehingga mereka bisa mendapatkan kiat-kiat bagaimana seandainya pengembangan air minum di daerah harus bekerjasama dengan pihak swasta," jelasnya.

Dan event ini, tambahnya, akan terus berlanjut hingga dengan isu-isu yang sangat berbeda seperti permasalahan teknis. "Dan output dari ini semua adalah bagaimana membentuk manajemen air yang baik," ujar Benny lagi.

Saatnya Swasta "Unjuk Gigi"

Forum diskusi dalam Indowater 2017 tersebut juga mendapatkan perhatian cukup serius bagi Sekretaris Umum PERPAMSI Erlan Hidayat. Ditemui di sela-sela diskusi Erlan menganggap pameran tahun ini terbilang bagus, besar dan menarik dengan berbagai topik.

Dimana air merupakan salah satu topik yang menjadi isu yang sangat penting dibicarakan diantara pameran dan Forum teknologi industri air dan air limbah, yang penyelenggaraannya bersamaan dengan pameran dan forum teknologi industri pengelolaan limbah, energi baru dan terbarukan, serta teknologi industri keamanan, proteksi kebakaran, SAR, penanggulangan bencana, K3, serta pameran dan forum teknologi industri pendukung pengembangan kota cerdas.

Dari poin tersebut, air adalah diskusi yang paling hangat dan banyak sekali materi yang disampaikan. Seperti menyangkut kerjasama antara pemerintah dan swasta.

"Intinya air bukan lagi bidang investasi tertutup untuk pihak swasta. Tinggal pengaturannya saja sehingga swasta bisa berperan. Dan ini sebagai wujud memperepat kebutuhan pelayanan masyarakat akan air bersih nantinya," terang Erlan. **

Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews