BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Calon orangtua siswa di SMP Negeri 10 Sei Panas mengaku membayar uang kursi kepada seseorang agar bisa diterima. Uang itu diduga hendak diserahkan ke kepala sekolah.

Belakangan ternyata ia pun tak berhasil mendapatkan kursi itu. “Lewat calo, katanya kursinya sudah habis, keduluan orang lain,” ujar pria yang membuka usaha di sekitar kawasan Sei Panas, Batam Kota.

Namun ia tak menyebutkan jumlah yang diberikan kepada calo tersebut. 

“Di negeri uang dua juta bisa untuk tiga tahun,” ujar pria tersebut. Praktik jual beli kursi saat penerimaan siswa baru di Batam memang kerap terjadi.

Para calo pun gentayangan menawarkan. Bahkan diantara mereka sengaja memanfaatkan momen tersebut untuk mencari uang. 

Menurut pria yang membuka usaha kedai nasi itu, ia lebih memilih anaknya bersekolah di negeri, karena jauh lebih murah dibandingkan swasta.

"Di swasta uang dua juta cuma buat beli baju, uang inilah, itulah, uang PKL lah," katanya.***

(yud)