BATAMNEWS.CO.ID, Lingga - Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Lingga memaparkan kendala pengoperasian 5 unit minibus bantuan Pemerintah pusat melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2016.

Minibus tersebut rencananya untuk akses transportasi desa di Kabupaten Lingga tak kunjung beroperasi.

Kepala bidang Perhubungan Darat Dishub Lingga, Novrizal mengatakan bahwa yang menjadi kendala dalam pengoperasian 5 unit minibus tersebut karena penganggaran awal minibus tersebut di belanja modal.

Sehingga, kata dia, minibus tersebut terhitung sebagai aset daerah dan bukan merupakan belanja hibah.

"Kalau sudah terhitung aset daerah, kita mau mengoperasikannya itu anggarannya dari daerah, sedangkan kita tidak ada penganggarannya," kata Novrizal kepada batamnews.co.id, Jum'at (07/07/2017).

Ia melanjutkan, minibus plat merah tersebut jelas menjadi aset daerah. Sehingga, kendalanya di bagian aset pula.

"Kalau kita mau menghibahkan ke pihak ketiga itu ada prosesnya. Kendalanya disitu lah. Kalau dari awalnya penganggran belanja hibah kepihak ketiga, mungkin kita langsung serahkan ke pihak desa misalnya untuk mengoperasikannya," ujarnya.

Sejauh ini Dishub Lingga belum memiliki jalan keluar untuk menyelesaikan masalah tersebut, agar 5 minibus itu bisa digunakan melayani akses antar desa di Lingga menuju pusat kota.

"Kita terkendala masalah anggaran untuk menjalankannya. Kalau kita mau menganggarkan untuk bbm ataupun bayar supirnya, besar juga itu. Lagi pula kalau aset daerah kita tidak boleh pula memungut biaya kepada penumpang," katanya.

Saat ini 5 unit minibus tersebut dioperasikan hanya untuk keperluan daerah.

(ruz)