BATAMNEWS.CO.ID, Lingga - Pemerintah pusat melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2016 lalu memberikan bantuan 5 unit minibus kepada Pemkab Lingga untuk mempermudah akses darat, terutama bagi desa yang jauh dari pusat kota.

Bantuan melalui APBN tahun 2016 DAK Afirmasi dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) itu memiliki pagu anggaran senilai Rp 2,8 Miliar. Namun, hingga saat ini 5 unit minibus tersebut tak kunjung dioperasikan.

Iwan, seorang masyarakat Pancur Kecamatan Lingga Utara mengatakan, jika minibus tersebut beroperasi melayani daerah mereka tentu saja biaya transfortasi menuju Kota Daik dapat lebih mudah.

"Pastinya kami akan terbantu dengan adanya minibus itu. Walaupun sekarang ada bus damri yang melayani masyarakat Lingga Timur sana, kami yang di Lingga Utara ini tidak pernah merasakan itu," kata dia kepada batamnews.co.id, Kamis (06/07/2017).

Ia mengungkapkan, saat ini dari Pancur menuju Daik Lingga masyarakat harus merogoh kocek berkisar dari Rp 50 ribu hingga Rp 80ribu menggunakan jasa ojek untuk sampai di Daik Lingga.

"Mau tidak mau walaupun mahal. Kalau ada minibus satu saja, pasti kami tidak kesulitan," katanya lagi.

Awalnya 5 unit mobil minibus tersebut untuk menunjang akses darat seperti di Pelabuhan Penarik satu unit. Menunjang akses transportasi darat di Pelabuhan Sei Tenam, begitu juga akses transportasi darat di Pancur.

Sedangkan dua unitnya lagi, untuk akses transportasi darat di Singkep Barat. Serta Singkep Selatan seperti Resang yang cukup jauh dari kota Dabo.

(ruz)