Lagi, Pesawat AirAsia X Berguncang Diikuti Suara Ledakan dari Mesin

Lagi, Pesawat AirAsia X Berguncang Diikuti Suara Ledakan dari Mesin

Jalur penerbangan dari Brisbane menuju Kuala Lumpur. (kompas.com)

BATAMNEWS.CO.ID - Sebuah pesawat penumpang AirAsia X  tujuan Malaysia, terpaksa kembali ke Australia sesaat setelah lepas landas, Senin malam (3/7/2017).

Pilihan itu dilakukan pilot setelah diduga akibat pesawat menabrak burung, hingga terjadi kerusakan pada mesin.

Insiden yang diberitakan AFP, Selasa 94/7/2017), menjadi peristiwa kedua yang terjadi dalam dua minggu terakhir.  

Penumpang mengatakan, pesawat AirAsia X D7 207 itu berguncang dan diikuti suara ledakan dari mesin kanan, sesaat setelah lepas landas dari Gold Coast menuju Kuala Lumpur.

Penerbangan yang membawa 345 penumpang dan 14 awak tersebut dialihkan ke bandara Brisbane.

Pihak maskapai yang berkantor pusat di Malaysia itu mengatakan pesawat mendarat dengan selamat.  

"Dua ekor burung ditemukan di landasan pacu," kata pihak maskapai dalam pernyataan tertulis.

Mereka menambahkan, mesin yang berada di kanan mengalami gangguan karena serangan burung tersebut.  

"Kami mengikuti semua panduan peraturan untuk memastikan keselamatan para penumpang," kata AirAsia X Benyamin Ismail.

"Kami ingin memuji pilot dan anggota awak kami atas profesionalisme dan tindakan cepat mereka dan mendaratkan pesawat dengan aman di bandara Brisbane.

Maskapai Malaysia ini mengatakan kini sedang mengatur penerbangan khusus untuk membawa para penumpang ke Kuala Lumpur.

Salah satu penumpang, Calvin Boon mengaku melihat api masuk melalui mesin.

"Seluruh mesin meledak dan nyala api melaluinya, seperti seperti film Resident Evil," kata Boon, seperti dikutip Australian Broadcasting Corporation.

Seorang penumpang lain, Tim Joga, mengatakan kepada The Sydney Morning Herald, pesawat tersebut mulai bergetar beberapa menit setelah lepas landas.

"Pesawat mulai bergoyang-goyang maka ada beberapa ledakan keras dan banyak cahaya," kata Joga.

"Aku bisa melihat cahaya jingga yang keluar dari jendela," kata dia.

Sebelumnya, penerbangan AirAsia  lainnya dari Perth ke Kuala Lumpur mengalami masalah teknis sekitar 90 menit perjalanan pada hari Minggu, dan terpaksa kembali ke Australia,

Seorang penumpang mengatakan bahwa pesawat tersebut "gemetar seperti mesin cuci".

Maskapai ini mengalami insiden fatal pertamanya pada bulan Desember 2014.

Ketika itu pesawat AirAsia dengan nomor penerbangan QZ8501 jatuh dalam cuaca buruk di Indonesia, yang menewaskan 162 orang di dalamnya.

Selanjutnya, terjadi dua tragedi Malaysia Airlines di tahun yang sama yang menyebabkan ratusan orang tewas.

Rangkaian insiden itu sempat menimbulkan kekhawatiran tentang keamanan pesawat-pesawat milik maskapai ini. ***

Artikel ini sudah dipublikasikan oleh KOMPAS.com

Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews