Potret Keindahan Surga Tersembunyi di Pulau Abang

Potret Keindahan Surga Tersembunyi di Pulau Abang

Foto -foto : Ledi

GEROMBOLAN ikan berlari ke sana ke mari, seperti sedang berkejaran dan bercanda. Ikan nemo meningkahinya dengan berliuk-liuk lucu di antara ikan-ikan lain dan terumbu karang. Ikan ini begitu menggemaskan, kadang tergoda untuk menangkapnya. Nemo adalah ciri khas di laut ini.

Pulau Abang memanglah salah satu kawasan wisata yang paling menarik di Batam. Laksana surga yang tersembunyi di balik pulau. 

Menuju ke pulau itu pun sangat mudah. Dari Kota Batam ke jembatan enam Barelang memakan waktu sejam kenderaan roda empat. Menuju pulau tersebut melalui Pelabuhan Hasyim.

Pelabuhan Hasyim ditandai dengan dua tower kembar yang berdiri sebelah kanan jalan atau sebelas kilometer dari Jembatan 6 Barelang. Perjalanan berlanjut dengan menyewa pompong (perahu) bermesin Yamaha 40 PK. Berlayar 30 menit mengarungi lautan, tibalah di Pulau Abang.

Pompong memuat penumpang 25 orang. Duduk berbaris diatas kayu yang berjarak selutut orang dewasa. Tempias ombak sesekali menyapu wajah penumpang yang duduk paling depan.

"Ade dua pulau kat sana, Pulau Abang Besar dan Kecil. Yang ada penduduknya Pulau Abang Kecil," kata Pak Man, penduduk setempat yang hendak pulang ke Pulau Abang Kecil. "Saye di Batam tinggal kat Tembesi," ujarnya dengan logat Melayu sembari menunjuk posisi Pulau Abang Kecil dan Besar duduk dibarisan depan pompong.

Jumlah penduduk Pulau Abang Kecil, Kelurahan Pulau Abang 253 Kepala Keluarga (KK). Rumah-rumah panggung berdiri di bibir pantai Pulau Abang Kecil. Tak jauh dari rumah penduduk terbentang puluhan keramba ikan dan puluhan perahu pompong untuk menangkap ikan.

Di Pulau Abang Kecil, wartawan batamnews.co.id, menemui seorang pengelola wisata Pulau Abang. Ia biasa disapa Bang Ledi. Berkulit sawo matang dan badan kekar, ia pria yang ramah.  Ia memandu menuju rumah panggung kayu berukuran 50 x 40 untuk ganti baju untuk menuju lokasi terumbu karang.

Rumah dua kamar dilengkapi kamar mandi ini disediakan untuk wisatawan yang ingin menginap. Pandangan sungguh luar biasa, tak satu pun sampah berserakan di kampung itu. Di depan rumah tempat ganti baju itu terdapat sepasang tempat sampah dengan logo Pemprov Kepri. "Lautnya bersih banget, tak ada sampah berserakan," kata pengunjung lain.

Setelah berganti pakaian untuk berenang, seorang pemandu wisata sudah standby di ujung pelabuhan. Ia ditemani pompong kayunya untuk membawa kami berkeliling pulau, snorkeling dan diving. 

Para wisatawan yang sudah tak sabar melihat ikan yang menari-nari di balik karang langsung mengenakan jaket pelampung dan kaca mata. Mereka langsung terjun ke laut untuk bermain-main bersama aneka makhluk laut.

Si pemandu, menghibur dengan menangkap ikan nemo. "Ngga boleh bawa pulang ya, boleh ditangkap disini aja dan dilepas kembali," kata guide tersebut setelah menangkap 6 ekor ikan nemo.

Sejam di laut, selanjutnya berkeliling pulau. "Pantai ini lokasi wisata penduduk setempat," kata dia. Setelah penat menikmati keindahan pulau sekitar, Bang Ledi dengan sigap menyiapkan menu makanan untuk disantap.

Selanjutnya, terserah Anda apakah ingin menginap atau kembali melanjutkan memanjakan jiwa di sini.

 

(isk)


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews