Zakat Anjlok Rp5 Miliar, Indikasi Ekonomi Batam Memburuk?

Zakat Anjlok Rp5 Miliar, Indikasi Ekonomi Batam Memburuk?

Tim pengumpulan zakat di Batam. (Foto: yogi/batamnews.co.id)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam –Makin kaya masyarakat muslim di satu daerah, maka makin tinggi pembayaran zakatnya di kawasan itu. Sebaliknya, makin terpuruk kondisi ekonomi di daerah itu maka penerima zakat pun makin banyak.

Contohnya adalah Kota Batam. Pembayaran zakat fitrah tahun ini anjlok Rp5 miliar dibanding tahun lalu. Penurunan angka pengumpulan zakat itu dilaporkan Kementerian Agama Kota Batam sebelum salat ied di Dataran Engku Putri (Alun-alun) Batam Center, Minggu (25/6/2017).

Dalam laporannya, Kasubag TU Kementerian Agama Kota Batam Sarbaini, menyampaikan pengumpulan zakat tahun ini adalah Rp. 33.544.365.775. Sedangkan pada tahun 2016 terkumpul sebanyak Rp. 38.674.208.082.  "Tahun ini memang turun sekitar 5 miliar," ujarnya di depan ribuan jamaah salat ied.

Hasil angka pengumpulan zakat tersebut adalah jumlah zakat fitrah, zakat mall, zakat profesi, fidyah, infaq dan shadaqah, dan GIS serta Infak ramadan di Kota Batam. Sedangkan unit pengumpulan zakat tersebut terdapat di 19 tempat di antaranya masing-masing kecamatan dan lembaga amil zakat yang ada di Kota Batam.

Zakat dalam Islam adalah harta tertentu yang wajib dikeluarkan oleh orang yang beragama Islam dan diberikan kepada golongan yang berhak menerimanya (fakir miskin dan sebagainya).  Bagi kaum muslim, shalat  dan berzakat menjadi satu kesatuan yang utuh dalam setiap ayat Alqur'an.

Itulah sebabnya, bagi orang yang mampu, wajib bagi mereka untuk membayar zakat. Sedangkan bagi yang tidak mampu maka dia berada dalam kelompok penerima zakat.

Melihat kondisi Batam akhir-akhir ini yang kondisi ekonomi terpuruk, banyak perusahaan yang gulung tikar, pengangguran meningkat tajam, membuka usaha juga sulit, maka tak heran jika kemudian pembayar zakat menjadi anjlok.

Kondisi ekonomi yang memburuk ini sangat merisaukan Walikota Batam Muhammad Rudi. Ia mengistilahkan Batam sedang darurat ekonomi. Tak tahan melihat kondisi masyarakat yang makin sengsara,  ia sampai melaporkannya ke Presiden Jokowi, dua bulan lalu.

Masalahnya, Rudi tak bisa berbuat apa-apa, sebab soal ekonomi itu menjadi otoritas BP Batam. Sehebat apapun program Rudi, jika BP Batam tak sepakat maka akan masuk tong sampah. *** (yes)

Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews