BATAMNEWS.CO.ID, Batam -  Aplikasi tiket kapal ferry online, Marlin Booking, terus berinovasi. Saat ini pengembang aplikasi yang berbasis di Batam ini membuka peluang setiap orang menjadi agen tiket ferry online.
 
Inovasi itu hasil pengembangan aplikasi Marlin Booking dari versi 1.26 menjadi 2.0 . Terdapat beberapa perubahan pada versi terbaru itu, diantaranya penambahan rute perjalanan ferry, atraksi (wahana wisata), serta yang paling menonjol penambahan kanal pembelian e-ticket ferry tanpa kedaluwarsa.
 
Marlin Booking Versi 2.0 yang dimulai satu minggu yang lalu terdapat tiga penambahan rute. Diantaranya untuk booking tiket biasa sebelumnya hanya rute Sekupang - Harbourfront Singapura, Harbourbay - Harbourfront Singapura, Harbourbay - Puteri Harbour Malaysia. Sekarang sudah ditambah rute Dumai - Malaka, Dumai - Port Dickson, serta Dumai - Port Klang.

 
“Sedangkan untuk atraksi sebelumnya hanya Singapura dan Malaysia saja, namun sekarang sudah bisa tujuan Hong Kong, Macau, Thailand dan Filipina,” ujar Ali Sadikin, Presiden Direktur Marlin Booking, kepada batamnews.co.id, Rabu (21/6/2017).
 
Menurutnya, ada yang menarik dari revolusi yang dilakukan Marlin Booking, selain penambahan rute perjalanan dan atraksi. Terdapat juga penjualan ferry e-tiket, dengan sistem beli tiket tanpa menentukan jadwal keberangkatan jadi setiap orang terbuka peluang untuk jadi agen tiket.
 
Sebelumnya penjualan tiket seperti ini terdapat di counter pelabuhan dan toko secara konvesional. Marlin Booking mencoba menyediakan sistem online agar lebih mudah dan cepat.
 
Pembelian ferry e-tiket penumpang hanya tinggal beli tiket melalui aplikasi Marlin Booking untuk mendapatkan kode booking & barcode untuk keberangkatan kapan saja. Semua tiket yang sudah dibeli akan masuk ke dalam "My Ticket" tempat penyimpanan e-tiket yang sudah dibeli melalui MarlinBooking.
 
“Selain mudah dan cepat, e-tiket yang sudah berada di "My Ticket" tidak akan kadarluasa alias LAST FOREVER. Bisa duganakan kapan saja sesuai rute yang dipilih di aplikasi Marlin Booking,” ujar dia.
 
Pemilik e-tiket bisa berangkat kapan saja, jika jadwal sudah direncanakan tinggal tekan tombol claim/redeem pada aplikasi tersebut. Masa claim selama satu minggu, selama itu juga penumpang bisa berangkat.
 
“Dalam satu minggu itulah, penumpang terserah mau berangkat kapan saja, yang penting sudah di masa tenggang claim,” ujar Ali Sadikin yang pernah bekerja 8 tahun di Singapura sebagai software engineer ini.
 
Setelah itu, penumpang tinggal berangkat ke counter pelabuhan untuk check-in dengan menunjukan barcode yang didapatkan dalam aplikasi/email kepada petugas counter ferry.
 
Tidak hanya itu, tiket yang sudah masuk kedalam "My Ticket" juga bisa di share atau dijual kembali. Artinya pemilik tiket bisa jadi agen untuk menjual tiket ferry secara online. Penjualan bisa dilakukan dengan cara share barcode melalui tombol share atau tinggal screenshot barcode dan mengirimnya kepada pembeli via Whatsapp/line messenger. 
 
“Sama seperti jual pulsa, namun sistem share ini masih dalam tahap finishing, paling lama dua minggu lagi sudah bisa digunakan,” katanya.
 
Ferry e-tiket terdapat beberapa rute diantaranya dari Batam Center – Harbourfront Singapura, Batam Center – Tanah merah Singapura, Sekupang - Harbourfront Singapura, Harbourbay - Harbourfront Singapura, Hong Kong - Macau, Dumai – Malaka dan lainnya.
 
Aplikasi yang didirikan oleh 4 pemuda tanah air ini Ali Sadikin, Dede Saputra, Fredo dan Gani merupakan aplikasi pelopor yang menjual tiket kapal ferry online. Mulai efektif Sejak Januari 2017 lalu, Marlin  Booking terus berbenah mulai dari rute hingga kemudahan lainnya.
 
Ali bersama temannya akan terus mengembangkan Marlin Booking, yang nantinya kemudahan ini tidak hanya dapat dinikmati oleh masyarakat Indonesia saja, namun juga masuk ke kancah internasional.***

YOGI EKA SAHPUTRA