BP Batam Akan Perluas Bandara Hang Nadim, Tenaga Kerja Terserap 10 Ribu Orang

BP Batam Akan Perluas Bandara Hang Nadim, Tenaga Kerja Terserap 10 Ribu Orang

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - BP Batam segera memperluas kawasan Bandara Internasional Hang Nadim Batam. Enam perusahaan tertarik ikut terlibat dalam pengembangan ini, apalagi akan ada sistem Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).

"September akan kita sampaikan pengumuman pelelangan dan paling cepat pembangunan diimulai pada  2019," ujar Dendi Gustinandar, General Manager Marketing Badan Usaha Bandara Udara (BUBU) Hang Nadim Batam, Selasa (13/6/2016). Tenaga kerja yang terserap diperkirakan mencapai 8-10 ribu tenaga kerja.

Dendi menjelaskan kapasitas Hang Nadim hanya untuk 5 juta penumpang setiap tahunnya, namun pada 2016 jumlah penumpang mencapai 6,1 juta penumpang. Dan diperkirakan setiap tahunnya ada penambahan sekitar 13 persen.

Keadaan tersebut tentu dapat mengurangi standar kanyamanan, maka itu BP Batam perlu melakukan perluasan terminal penumpang untuk tetap memberikan kanyamanan kepada masyarakat.

Kawasan Aeromaritropolis Hang Nadim, akan dibangun di lahan Hang Nadim Airport seluas 1762 hektar. Tidak hanya terminal satu saja yang akan diperluas rencanya BP Batam juga akan membangun terminal dua. Sementara terminal cargo digeser dan akan ada fasilitas lain, high technology.

"Kita tingkatkan sektor pendapatan dari MICE (meeting, incentive, conference and exhibition) di kawasan Bandara," katanya.

Deputi Bidang Pengusahaan Sarana Usaha BP Batam, Eko Budi Santoso menambahkan saat ini ada enam perusahaan yang tertarik untuk mengembangkan Bandara Hang Nadim.  Diantaranya adalah Incheon Airport Korea, GMR Airport, GVK, Vinci, Mitsui Jepang, dan PT Angkasa Pura 2.

Eko mengatakan anggaran yang dibutuhkan untuk pengembangan bandara diperkirakan sebesar USD 448 juta, maka itu pihaknya perlu menggandeng investor.

"Dan jumlah tersebut tidak sedikit, ini menjadi salah satu pertimbangan kita untuk mecari investor. Karena keuangan kita tidak cukup untuk membiayayi itu semua," ujar Eko pada kesempatan yang sama.

Ke depan, akan ada fasilitas pendukung parawisata selain industri penerbangn. Hotel dan kawasan industri kreatif akan dihadirkan. Dimana sesuai desain, ada central business district, medical centre, park residence, cultural park, hotel, convention and comercial, botanical garden, entertainment centre, apartement, entertainment center dan bonded area.

Kemudian ada fasi‎litas itu selain seperti halnya saat ini ada MRO milik Lion dan saat ini masih dalam negeoisasi MRO milik GMF. Selanjutnya ada juga passenger terminal, general maintenance, proposed runway, station, high value , industri, light and valuable manufacture, cargo, proposed highway dan lain.

"Kita menjadikan bandara dengan pengembangan untuk MICE juga. ‎Mau tidak mau, kita kembangkan MICE. Kita akan tender secara internasional," kata dia.

Dendi juga menambahkan akan ada perluasan MRO Lion, saat ini luas MRO tersebut sebesar 29 hektare namun yang dipakai masih 4 hektare, tahap pertama akan diperluas 4 hektar, disusul 12 hektare dan sisanya pada tahap ketiga.

"Kalau sudah diperluas seluruhnya, nanti akan dapat menampung 50 pesawat secara bersamaan," kata Dendi. ***


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews