Perumahan DutaMas Banjir, Pemko Bakal Bangun Drainase

Perumahan DutaMas Banjir, Pemko Bakal Bangun Drainase

Waki Walikota Batam Amsakar Achmad meninjau drainase (Foto: Margaretha/Batamnews)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Pemerintah Kota Batam sedang menunggu surat penyerahan lahan dari Perumahan DutaMas, Batam Centre, Batam. Hibah lahan ini akan dimanfaatkan untuk pembangunan drainase.

"Manajemen DutaMas sudah datang. Mereka bersedia, lahan yang dilalui (drainase) silakan Pemko kelola. Proses hibah sedang berlangsung. Itu akan kita bangun drainase yang besar. Mudah-mudahan banjir Batam Kota selesai," kata Wakil Walikota Batam, Amsakar Achmad saat meninjau titik penanganan banjir di Kecamatan Sei Beduk, Kamis (8/6/2017).

Amsakar meninjau titik-titik banjir di tiga kecamatan yaitu, Nongsa, Bengkong, dan Sungai Beduk. Peninjauan ini bertujuan untuk memetakan persoalan baru atas masalah banjir yang sedang ditangani pemerintah.

Seperti salah lokasi yang bersinggungan dengan lahan milik warga atau perumahan, maka perlu koordinasi lebih lanjut. Seperti di Kecamatan Nongsa yang aliran drainasenya masuk ke lahan perusahaan.

"Di PTK itu mulai tergerus, harus pasang batu miring. Kenapa sampai erosi, karena perusahaan di sebelahnya itu memakan parit alam. Sebenarnya paritnya itu lebih besar tapi karena alokasi lahan segitu, ya dia habiskan," ujarnya.

Sementara di Bengkong penyempitan aliran drainase juga terjadi di lahan milik perusahaan. Upaya serupa dilakukan guna memperlancar giat penanganan banjir ini.

"Bengkong tadi disepakati agar besok pagi ketemu di lokasi, mereka mau lihat apa yang Pemko maksudkan. Sedangkan di Sei Beduk, masyarakat yang terdampak sudah dipetakan dan diberi SP1. Masyarakat akhirnya memahami kalau kita tidak punya pilihan lain, ini mesti diselesaikan. Kita harap proses normalisasi ini terselesaikan dengan baik," kata dia.

Sementara untuk Sei Beduk, penurunan alat berat sudah dilakukan dan sudah bekerja. Dari persoalan yang ada, masyarakat di sekitar yang menghambat aliran drainase sudah bersedia untuk dipindah. 

"Untungnya masyarakat sudah mulai memahami, dan diantarnya sudah bersedia untuk pindah," tegasnya.

Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kota Batam, Yumasnur mengatakan saat ini pihaknya sedang berupaya menormalkan aliran air di drainase primer. Jika drainase primer sudah selesai, barulah bergerak ke drainase sekunder dan tersier.

"Kita fokus ke primer dulu. Arah laut dulu dituntaskan, baru arah ke atasnya. Karena kalau kita normalisasi yang sekunder dan tersier dulu, sementara primernya masih tersumbat, akan tetap banjir," ujar Yumasnur pada kesempatan yang sama.

Selain titik-titik yang ditinjau, tim Pemko Batam juga melaksanakan kegiatan di kecamatan lain. Seperti di Sekupang yang ada di Marina City.

Yumasnur mengatakan saat ini sedang dibuat desain penanganan banjir di lokasi tersebut. Desainnya disesuaikan dengan alokasi lahan yang ada di sana.

"Misal DED (detailed engineering design) butuh space lebar 30 meter, BP Batam lihat dulu ada tidak lahan segitu. Itu yang akan kita koordinasikan dengan BP Batam. Karena kita sadari juga lahan yang sudah dialokasikan dan dibangun, tak bisa juga dibongkar begitu saja," ujarnya.

Penanganan banjir harus membutuhkan tenaga ekstra, pasalnya titik najir yang semula hanya 36 titik saat ini sudah ada 68 titik banjir yang tersebar di seluruh kota Batam.***

(ret)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews