BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Keputusan Dinas Perhubungan Pemko Batam untuk menghentian ojek online di Batam sejak 1 Juni lalu ibarat genderang perang. Driver taksi dan ojek konvensional langsung memakai keputusan itu untuk tameng ketika "menyerang" pesaingnya yang telah menggunakan teknologi modern itu. 

Berbagai cara pun dilakukan. Driver ojek dan taksi konvensional sampai menyatroni bahkan mensweeping pengemudi ojek dan taksi online. Bahkan merampas seragam mereka.

Ternyata itu belum memuaskan juga rupanya. Langkah intimidasi lainnya, pengemudi taksi konvensional, sampai mengorder taksi online hanya untuk menjebak sopirnya, seperti yang menimpa driver Go-car, yang tertipu modus orderan palsu.

Kejadian itu berawal ketika driver Go-Car hendak menjemput orderan di Bandara Hang Nadim Kota Batam, pada Minggu (4/5/2017) sore. Ketika sampai bandara tiba-tiba di lokasi sudah ramai oleh sopir taxi konvesional. Ternyata orderan tersebut hanya akal-akalan untuk mengelabui driver Go-Car.

Mobil diriver Go-car di sita untuk sementara, sebelum akhirnya di jemput pihak managemen perusahaannya. "Kita tidak bisa tebak itu palsu atau ngak," ujar pria yang tidak mau namanya disebutkan, Senin (5/6/2017)

Ia juga mengatakan, untuk saat ini driver harus hati-hati. Sementara waktu, dihindari dulu orderan yang berada di bandara, pelabuhan, dan hotel. "Kita cari posisi aman saja, atau siasati betul agar tidak tertipu lagi," ujarnya saat berbincang dengan driver lain.

Terkait kejadian itu para driver pun mengadu kepada perusahaan. Pasalnya tempat yang dikhawatirkan tersebut paling banyak orderan.

Salah seorang manajemen Go-Car, Qory memberikan pemahaman kepada para diriver supaya lebih hati-hati. Pihaknya sedang mencari jalan keluar masalah ini.

"Hari ini pimpinan kita sedang berada di kantor Dishub Kota Batam untuk mencari solusinya," papar Qory di depan beberapa orang driver Go-car, di Kantor Go-jek yang berada di Kompleks Ruko Regency Park, Pelita, Lubuk Baja, Kota Batam

Terkait order palsu, Qory mengatakan, jika ada kiranya orderan palsu silahkan melapor kepada perusahaan. "Setelah itu biar kita tutup akun tersebut supaya tidak bisa lagi memesan," ujarnya.*** (yes)