Pelabuhan Batu Ampar Masih Minim Disinggahi Kapal

Pelabuhan Batu Ampar Masih Minim Disinggahi Kapal

Pelabuhan Batu Ampar (Foto: Istimewa)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Staf Khusus Deputi III Badan Pengusahaan Kawasan Batam, Nasrul Amri menilai pelabuhan Batu Ampar, Batam, masih sangat sedikit disinggahi kapal-kapal yang melintas di Selat Malaka. Menurut dia, hanya sekitar 5 persen.

"Secara umum Indonesia hanya mendapat lima persen saja. Termasuk yang masuk ke Batuampar. Ini sangat sedikit dibanding yang singah di Singapura dan Malaysia," kata Nasrul.

Nasrul Amri menyatakan, padahal pelabuhan Bongkar Muat Batuampar itu kini bisa dimaksimalkan hingga kapasitas 1,5 juta TEUs dengan lahan 10 hektare untuk terminal peti kemas.
        
"Kondisi sekarang jika dimaksimalkan Batuampar mampu menampung 1,5 juta TEUs. Namun rata-rata per tahun baru menampung 500-600 ribu TEUs saja," kata Nasrul Amri di Batam, Kepulauan Riau seperti dikutip kantor berita Antara Jumat lalu.
        
Hal tersebut disampaikan saat menerima kunjungan kerja Anggota Komite II DPD RI, Djasarmen Purba yang berasal dari daerah pemilihan Kepri.
        
"Untuk tahun ini kami targetkan menampung 750 ribu TEUs, naik sekitar 12 persen dibandingkan tahun sebelumnya," kata dia.
        
Angka tersebut menurutnya sangat kecil mengingat volume kontainer yang melalui Selat Malaka mencapai 80-90 juta TEUs tiap tahun.
        
Kebanyakan kapal besar tersebut singgah di Malaysia dan Singapura.
        
Bila BP Kawasan Batam ingin memaksimalkan yang ada, kata dia, maka sarana bongkar muat harus diperbaharui agar prosesnya bisa lebih cepat sehingga lebih efisien.
        
"Kalau ada kapal pengangkut 2.000-3.000 TEUs maka proses bongkarnya juga akan sangat lama. Kalau dermaganya khususnya yang utara sudah bisa disandari kapal sebesar itu," kata dia.
        
Pengadaan crane pada dermaga utara, kata dia, sesegera mungkin dilelang agar bisa digunakan untuk bongkar muat dengan waktu yang lebih cepat.
        
"Kami rasa sampai saat ini masih sesuai dengan rencana awal. 'Progress'-nya terus ada, tinggal tunggu lelang saja," kata Nasrul.
        
Sementara anggota DPD RI dari Kepri, Djasarmen Purba menilai Pelabuhan Batuampar belum mampu memanfaatkan banyaknya kapal yang melintas di Selat Malaka untuk singgah.
        
"Yang kami lihat seperti itu. Makanya kami datang untuk menanyakan kendalanya apa sehingga Batuampar belum mampu memanfaatkan peluang yang besar tersebut," kata dia.
        
Ia menyatakan akan menyampaikan penjelasan BP Kawasan Batam kepada Kepala Staf Presiden agar bisa ditindaklanjuti oleh Kepala Negara.
        
"Infrastrukturnya memang harus terus dibangun agar Batuampar juga bisa terus berkembang dan kontainer yang masuk bisa terus melonjak. Karena secara letak Batuampar sangat strategis dibanding rencana mengembangkan Tanjungsauh yang posisinya lebih ke dalam," kata Djasarmen.***

 

Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews